REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO--Jepang Jumat mengeluarkan nasehat pengungsian bagi lebih dari 180.000 orang di wilayah Niigata tengah dan Fukushima, yang dilanda tsunami, ketika hujan lebat memicu banjir yang telah menyebabkan lima orang hilang, kata laporan-laporan. Kota Sanjo di Niigata, sekitar 200 kilometer di utara Tokyo, telah menyarankan semua 104.000 warga untuk pergi ke pusat-pusat evakuasi banjir, kata kantor berita Jiji Press.
Hujan telah membuat air tergenang sampai setengah meter air di beberapa tempat sejak Rabu, kata kantor berita itu. "Tidak ada laporan segera mengenai korban luka-luka atau tewas, tapi kami minta warga kami supaya dievakuasi ke temat-tempat perlindungan yang telah ditentukan secepat mungkin dan tetap bersiaga," kata Ayaka Hoshi, seorang juru bicara kota Sanjo.
Di ibu kota prefektur Niigata itu, sekitar 72.000 orang telah minta untuk dievakuasi. Di prefektur Fukushima, yang dekat dengan Niigata, pemerintah kota Tadami telah menasehati semua warganya, sebanyak 4.900 orang, untuk mau dievakuasi, kata Jiji. Dua pria, keduanya berusia 60-an tahun, telah hilang, menurut kantor berita itu.
Polisi di Niigata mengatakan tiga anggota sebuah keluarga di kota Tokamachi telah hanyut di sebuah sungai. Dua orang ditemukan selamat tapi orang ketiga, wanita berusia 93 tahun, hilang, kata Jiji Press. Dua pria hilang di bagian lain prefektur Niigata.
Beberapa pejabat telah minta Pasukan Bela Diri mengirim tentara untuk ikut dalam pencarian atas orang-orang yang hilang itu dan membantu mereka yang terdampar akibat tanah longsor dan banjir, menurut Jiji dan Kyodo News.
Lebih dari 70.000 rumah dan bangunan di prefektur Niigata dan Fukushima telah dilanda mati listrik, lapor Kyodo, dengan banyak rumah kebanjiran. Fukushima menampung pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiici yang dilumpuhkan oleh gempa dan tsunami sangat besar pada 11 Maret lalu.