REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Satu tokoh Reformasi Mesir, Mohamed ElBaradei, meluncurkan partai politik baru. Ia mengklaim partai yang diberi nama Dustout ini akan kan "menyelamatkan revolusi besar."
"Tujuan partai ini adalah untuk menyelamatkan revolusi besar 25 Januari yang telah keluar jalur," katanya. ElBaradei mendirikan partai ini dengan beberapa nama terkemuka lain.
Mesir sedang mempersiapkan untuk pemilihan presiden pertama mereka sejak mantan presiden Hosni Mubarak digulingkan tahun lalu. ElBaradei menyalahkan kegagalan pemerintah militer sementara karena tidak berhasil membawa Mesir pada "sebuah sistem demokrasi yang sebenarnya."
Peraih Nobel dan mantan kepala Badan Energi Atom Internasional ini menuduh Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata 'salah urus' Mesir pasca-revolusi.
Militer Mesir telah memegang kendali sejak Mubarak jatuh. Mereka berjanji untuk melakukan alih kepemimpinan ke pemerintahan sipil. Tetapi banyak warga Mesir khawatir para jenderal akan mencoba untuk berpegang teguh kepada kekuasaan, sekaligus memegang kendali atas kewenangan eksekutif dan yudikatif.
ElBaradei pada satu titik dianggap sebagai terdepan dalam pemilihan presiden, tapi kemenangan dalam pemilihan lokal oleh kelompok-kelompok Islam menguji kelayakan pencalonannya. Sayap politik Ikhwanul Muslimin memenangkan hampir separuh kursi dalam pemilihan parlemen pertama bulan November lalu.