REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – Korea Utara (Korut) mengatakan, Sabtu (9/6), pihaknya saat ini tidak memiliki rencana melakukan uji coba nuklir. Korut menyebut hal tersebut merupakan upaya Korea Selatan untuk memprovokasi situasi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan pemerintah Korea Selatan sedang berusaha memperburuk situasi melalui 'provokasi tanpa gangguan'.
Muncul spekulasi internasional yang luas, terutama dari Korea Selatan dan Jepang bahwa Korut akan menggelar tes nuklir ketiga setelah Dewan Keamanan PBB mengecam peluncuran roket yang gagal pada April dan memperketat sanksi.
Belum ada komentar dari Korea Selatan menanggapi pernyataan tersebut. Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Kim Hyung Suk, mengatakan, Ahad (10/6), Korut perlu menunjukkan ketulusannya melalui dialog dan aksi positif.
Foto satelit pada 29 April menunjukkan sedang berlangsung aktivitas di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri. Aktivitas tersebut mirip dengan persiapan peledakan bom atom bawah tanah. Namun, tidak ada indikasi apakah atau kapan tes akan akan berlangsung.
Pernyataan itu juga menuduh pemerintah konservatif Korea Selatan mencoba memunculkan kembali insiden perbatasan pada November 2010. Tujuannya untuk memicu sifat agresif Korut untuk menciptakan suasana menekan dan sanksi.
Korut selama berbulan-bulan telah mengeluarkan berbagai kata pedas kepada Presiden Lee Myung-Bak dan pemerintahannya. Korut menyebut mereka tikus, manusia sampah dan berharap agar mereka mati.