REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Mesir, Muhammad Mursi didesak Amerika Serikat untuk melanjutkan dan mendukung kebijakan yang diambil rezim Husni Mubarak. Kebijakan yang dimaksud adalah pro AS-Israel yang selama ini dilakukan Mesir saat Mubarak berkuasa.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jay Carney, mengucapkan selamat atas kemenangan Mursi sebagai presiden terpilih Mesir yang baru. Sebagai juru bicara AS, Carney meminta Morsi mempertahankan peran lama Mesir sebagai pendamai, penengah regional.
"Kami percaya Pemerintah Mesir saat ini akan terus memenuhi peran Mesir sebagai pilar keamanan, perdamaian dan stabilitas regional," kata Carney seperti dilansir Press Tv.
Penengah perdamaian regional yang dimaksud Carney merujuk pada harapan untuk kerjasama lanjutan antara AS, Mesir dan Israel. Pemerintahan Mesir era Mubarak memiliki kebijakan pro AS-Israel. Sementara dalam kampanye pemilihan presiden beberapa waktu lalu, Mursi berjanji jika menang Mesir tak akan tunduk lagi pada negara-negara Barat.
Komisi Pemilihan Umum Mesir, Supreme Presidential Electoral Commission (SPEC), Ahad (24/6) lalu mengumumkan, Muhammad Mursi meraih 52 persen suara atau sekitar 13 juta orang memilihnya. Mursi unggul atas rivalnya, Ahmad Shafiq yang meraih suara 12 juta atau sekitar 48 persen.