Kamis 23 Aug 2012 14:20 WIB

Tak Sesuai Syariah Islam, Ekstrimis Mali Larang Pemutaran Musik

Rep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang pejuang MUJAO, organisasi ekstremis Islam yang mengendalikan wilayah Gao, Mali Utara.
Seorang pejuang MUJAO, organisasi ekstremis Islam yang mengendalikan wilayah Gao, Mali Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, TIMBUKTU -- Kelompok ekstremis Islam di Mali Utara melarang pemutaran semua musik kecuali ayat-ayat Alquran. Menurut mereka musik, terlebih musik barat, merupakan nyanyian setan dan tak sesuai syariah Islam.

Juru bicara Gerakan persatuan Jihad Afrika Barat, Movement for Oneness and Jihad in West Africa (MUJAO), Oussama Ould Abdel Kader mengatakan para mujahidin menolak penyiaran musik Barat di tanah Islam. Menurutnya mujahidin dari mulai Gao, Timbuktu hingga Kidal menolak lagu-lagu seperti Madona, Rihana, dan semua lagu berlirik non-Muslim.

Kader mengatakan larangan tersebut berlaku mulai Rabu (22/8) kemarin. Menurutnya selain tak sesuai syariah, para ekstremis menganggap musik tersebut merupakan musik setan.

"Kami telah berbicara dengan pemilik stasiun radio. Kami tak lagi ingin mendengar musik setan. Sebaliknya harus ada ayat-ayat Alquran," kata Kader.

MUJAO organisasi ekstremis Islam yang mengendalikan wilayah Gao. Kader mengatakan pihaknya juga sudah berbicara dengan kelompok bersenjata lain termasuk Ansar Dine. MUJAO dan Ansar Dine bertindak di bawah naungan Al Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM). Mereka menguasai bagian utara Mali.

Dalam beberapa waktu terakhir para Islamis meningkatkan penerapan syariah Islam di wilayah tersebut. Mulai dari hukuman rajam bagi pasangan yang belum menikah, hingga memotong tangan pencuri. Mereka juga melarang merokok dan minum-minuman keras bagi pria, dan meminta wanita menutup kepala mereka.

Manajer stasiun radio mengatakan tak bisa berbuat apa-apa terkait permintaan tersebut. Sebab awal Agustus lalu, seorang presenter radio dipukul pejuang MUJAO. Presenter itu dipukul karena menyampaikan laporan protes atas upaya ekstremis mengamputasi tangan pencuri.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement