Rabu 10 Oct 2012 09:27 WIB

Hubungan Memanas, Korea-Jepang Akhiri 'Currency Swap'

Bendera Korea dan Jepang (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Bendera Korea dan Jepang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Korea dan Jepang memutuskan tidak memperpanjang kesepakatan penukaran mata uang langsung (currency swap) antara dua negara setelah ketegangan diplomatik dan komentar saling serang atas Dokdo dan isu-isu lain.

Kesepakatan penukaran mata uang Korea--Jepang akan diturunkan menjadi seperlima, begitu perjanjian lama kedaluwarsa pada akhir bulan ini.

Dalam pernyataan bersama, Selasa (9/10), seperti dikutip Chosun Ilbo, Kementrian Strategi dan Keuangan Korea dan Bank Korea serta timpalannya dari Jepang menyatakan mereka tidak lagi melihat ada kebutuhan mendesak memperpanjang kesepakatan penukaran langsung dalam bentuk besar mengingat pasar keuangan dunia yang stabil dan situasi makroekonomi saat ini.

Pada Oktober tahun lalu, Seoul memperpanjang kerjasama penukaran langsung mata uang won dengan yen Jepang, yakni senilai 13 miliar dolar dengan 70 miliar dolar dari Tokyo selama satu tahun ke depan. Dengan perjanjian itu, kedua negara tak perlu lagi menggunakan mata uang lain, seperti dolar, ketika melakukan transaksi di antara mereka.

Kini penukaran langsung turun kembali ke angka 13 miliar dolar seperti sebelumnya. Strategi currency swap dapat digunakan untuk menstabilkan ekonomi dalam krisis keuangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement