Senin 29 Oct 2012 09:05 WIB

Badai Sandy Ganggu Pemilu AS

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Fernan Rahadi
Sebuah mobil harus melewati genangan air yang tinggi di wilayah Ocean View di Norfolk, Virginia, Amerika Serikat (AS). Hujan dan angin yang disebabkan Badai Sandy telah menyerang sepanjang wilayah timur laut AS.
Foto: AP Photo/Steve Helber
Sebuah mobil harus melewati genangan air yang tinggi di wilayah Ocean View di Norfolk, Virginia, Amerika Serikat (AS). Hujan dan angin yang disebabkan Badai Sandy telah menyerang sepanjang wilayah timur laut AS.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON  --  Badai Sandy yang mengancam diyakini akan mengganggu pelaksanaan pemilu AS pada 6 November mendatang. Badai besar akhir musim di Atlantik tersebut dikhawatirkan akan menghantam pantai timur AS yang saat ini telah mempersiapkan pemilu dengan sangat matang.

Kandidat Presiden dari Partai Republik, Mitt Romney, terpaksa memindahkan lokasi kampanye karena ancaman badai. Dari Virginia, Romney bergeser ke Ohio. Bersama calon wakil presiden pasangannya, Paul Ryan, Romney menggelar kampanye di sana.

"Ada hal-hal tertentu yang tidak dapat kami kendalikan, salah satunya alam. Kami mencoba fokus pada hal-hal yang dapat kami kontrol," ujar Penasihat Romney, Kevin Madden.

Sebagaimana Romney, Obama pun membatalkan kampanye di Virginia. Menghadapi ancaman badai, Obama pun menghentikan berbagai aktivitas kampanyenya di New Hampshire.

Di beberapa lokasi rawan badai, Pemerintah setempat memastikan listrik tak akan padam selama pemungutan suara. Meski Obama tak berpikir badai akan mengganggu pemilu, namun tim suksesnya tak meyakini hal tersebut.

"Jelas kami ingin dibukanya akses menuju tempat pemungutan suara, karena kami yakin semakin banyak orang memilih, semakin baik yang akan kita lakukan," kata Obama melalui penasihatnya, David Axelrod.

Sementara itu Gubernur Virginia, Bob McDonnel mengatakan, pihaknya berencana memperpanjang dan mendahulukan waktu pemungutan suara. Terkait listrik, pihaknya segera memperbaiki daya secepat mungkin untuk fasilitas pemilu nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement