Kamis 01 Nov 2012 03:51 WIB

Kisah Bayi Prematur yang Bertahan Dalam Badai

Proses evakuasi bayi prematur Jackson, melewati sembilan tangga basah di NYU Langone Medical Center, New York, pada Senin (29/10/2010)
Foto: GUARDIAN
Proses evakuasi bayi prematur Jackson, melewati sembilan tangga basah di NYU Langone Medical Center, New York, pada Senin (29/10/2010)

REPUBLIKA.CO.ID, Saat badai berkekuatan super, Sandy, menghantam Kota New York, Senin, malam, air setinggi lebih dari 3 meter membanjiri tujuh bangunan di kompleks rumah sakit, NYU Langone Medical Center. Listrik di fasilitas umum tersebut padam tepat ketika badai mencapai puncaknya.

Malam itu, para dokter, perawat dan staf rumah sakit berjuang mencari cara mengevakuasi 300 pasien. Dari mereka yang harus diselamatkan, adalah pasien-pasien mungil--yakni 20 bayi yang baru lahir yang bertahan hidup di unit perawat khusus pascalahir (NICU)--berisiko paling tinggi

Seorang ibu baru, Jo-An Trembley-Shepherd bertutur, "Semua listrik mati sepenuhnya dan semua monitor, anda lihat monitor di sini, banyak suara-suara sebelumnya dan semuanya menghilang." ujarnya seperti dikutip cbsnews.com.

Putra Jo-An, Jackson, lahir prematur 27 pekan lebih awal, ia digendong di dalam gelap oleh seorang perawat yang juga mengangkat tangki oksigennya.

"Kami harus menuruni sembilan kali tangga yang basah dan melewati pasien-pasien dewasa yang berbaring di lantai, seperti membawa usungan," kenang Jo-An. "Benar-benar kacau dan semua terjadi di kegelapan total,"

Sementara di luar rumah sakit, Jeremy Donovan, datang untuk memeriksa kondisi putranya, William yang lahir tiga pekan lalu dengan penyakit jantung bawaan. Namun tak seorangpun mengizinkan ia masuk. "Saya mencoba menjelaskan bahwa saya memiliki bayi berusia tiga minggu di sana, baru saja dioperasi jantung, tapi negosiasi tak menghasilkan apa-apa."

Donovan tetap menunggu di luar di dalam mobil dengan cuaca hujan dan berangin kencang selama dua jam. Akhirnya seorang dokter memintanya masuk.

"Kami seperti berlari kecil sepanjang 15 tangga menuju lantainya dan begitu melangkah, lantai begitu hitam gelap. Saya menemukan putra saya dan juga menjumpai perawatnya dan saat itu peristiwa sungguh luar biasa dan kami bersama-sama berjalan turun," tutur Donovan.

Setelah itu perjalanan mengerikan dalam kegelapan pekat di jalanan licin membawa bayi-bayi tersebut ke rumah sakit yang tak kehilangan daya listrik. William diantar ke RS Mount Sinai dan Jackson dibawa ke Montefiore.

"Kondisi Jackson, untuk usianya, benar-benar bagus, mengingat perjalanan panjang ambulans untuk membawa kemari," tutur sang ibu.

Pada Selasa pagi, seluruh pasien di NYU Langone Medical Center bisa dievakuasi. Tak ada yang lebih berterimakasih kepada response rumah sakit selain orang tua dua puluh bayi tadi. Donovan berkata, "Mereka tidak memilih bertugas saat badai, mereka tak memilih listrik padam, namun mereka menanggapi situasi dengan sempurna. Sebagai orang tua, sungguh sangat bukan hal mudah berurusan dengan hal seperti ini menyangkut anak anda, dan mengetahui dia berada di perawatan terbaik, sangat berarti seperti seisi dunia bagi saya dan istriku. Kami sangat berterima kasih."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement