Jumat 14 Dec 2012 15:13 WIB

Rusia: Suriah Bisa Kalah Lawan Oposisi

Helikopter Suriah. Ilustrasi.
Foto: ABC News
Helikopter Suriah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Rusia mengakui kemungkinan kalahnya sekutu lama mereka Suriah dalam perang melawan pejuang oposisi yang didukung Arab dan Barat. 

Pernyataan yang dilontarkan Moskow pada Kamis (13/12) itu muncul sehari setelah Menteri Dalam Negeri Suriah dilaporkan mengalami cedera ringan dalam satu serangan di Damaskus dan klaim-klaim, yang dibantah pemerintah, bahwa pemerintah telah mulai menggunakan rudal-rudal Scud terhadap musuhnya. 

Intensitas serangan tentara oposisi semakin meningkat pada Rabu, saat serangan dilancarkan terhadap Kementerian Dalam Negeri Suriah.  

Wakil Menlu Rusia Mikhail Bogdanov berkata, pengakuan negara -negara Arab dan Barat pada kelompok oposisi sebagai satu-satunya wakil sah rakyat Suriah telah mendorong pemberontak lebih berani melakukan operasi militer. Solusi damai yang dipelopori Moskow pun dimentahkan oposisi.

"Mereka (oposisi) mengatakan bahwa kemenangan tidak jauh lagi, Aleppo dan Damaskus akan segera jatuh," kata kantor berita RIA Novosti mengutip pernyataan kelompok oposisi itu. "Pengakuan oposisi, bahwa dengan petempur yang terlatih dan senjata-senjata dari luar kini telah membangkitkan semangat oposisi."

Pernyataan itu mendapat tanggapan dari Amerika Serikat. "Kami ingin menyatakan bahwa pemerintah Rusia akhirnya sadar akan realitas dan mengakui bahwa hari-hari jatuhnya pemerintah itu telah dekat," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland di Washington. 

"Saya kira persoalannya kini adalah, akankah pemerintah Rusia bergabung dengan kita dalam masyarakat internasional yang bekerja sama dengan oposisi berusaha menempuh jalan yang mulus bagi transisi demoratis?"

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement