Selasa 26 Mar 2013 15:55 WIB

PBB Tarik Staf Asing dari Suriah

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Martin Nesirky
Foto: afghannews.tv
Martin Nesirky

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- PBB menarik staf khususnya yang berada di Suriah. Penarikan itu menyusul serangan bom pemberontak yang menghantam Ibu Kota Damaskus, baru-baru ini. Setengah dari jumlah staf asing akan dipulangkan.

Tidak ada korban jiwa dari para delegasi internasional dalam serangan tersebut. Namun serangan dua hari berturut-turut itu menjadi gambaran situasi yang masih mengerikan. Juru Bicara PBB, Martin Nesirky, mengatakan situasi tidak reda masih mengguncang ibu kota. ''Tim Manajemen Keamanan di PBB menilai dan memutuskan untuk mengurangi sementara keberadaan staf internasional di Damaskus.'' Kata dia, seperti dilansir Reuters, Selasa (26/3).

Staf khusus adalah satuan dari misi perdamaian di Suriah. Staf khusus PBB di Suriah tidak kurang dari 900 personil. Mereka adalah 800 orang dari masyarakat sipil di Suriah. Sedangkan sisanya warga negara asing. Mereka terkonsentrasi di suatu perumahan di Damaskus. Nesirky mengatakan, pemulangan staf internasional akan menyisakan 50 staf asing di Damaskus. PBB juga meminta semua staf perdamaian lokal bekerja dari rumah masing-masing.

Sejumlah serangan terjadi sejak Ahad (24/3) tidak jauh dari perumahan tersebut. Oposisi masuk ke Damaskus dengan serangan mortir dan peluru dari senapan mesin. Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad punya kendali penuh dan mempertahankan zona panas itu. Perlawanan sengit dilakukan tentara rezim. 

Serangan mortir oposisi menyasar semua bangunan-bangunan. Tidak peduli bangunan itu milik pemerintah atau sipil. Sedikitnya dua penduduk tewas dalam serangan terakhir itu. Reuters mengatakan mortir menyasar perumahan PBB dari sebuah hotel. Serangan tersebut menghantam kendaraan, dan bangunan serta fasilitas milik PBB lainnya.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement