REPUBLIKA.CO.ID, NICOSIA -- Siprus mengumumkan rencana menjual lisensi kasino dan membangun fasilitas penyimpanan gas alam. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan dana setelah runtuhnya perbankan dan mendapat pinjaman internasional 23,5 miliar euro.
Studi kelayakan bangunan kasino akan selesai bulan depan. Padahal sampai saat ini, kasino dilarang oleh gereja Ortodoks berpengaruh di Siprus.
Presiden Siprus, Nicos Anastasiades memperingatkan masa sulit terbentang di depan menyusul pengeluaran nasional diproyeksikan turun 12,5 persen dalam dua tahun ke depan. Hal itu ditambah dengan 60 persen pemotongan dana nasabah dan kenaikan tajam tingkat pengangguran.
Siprus juga menghadapi tantangan untuk memperbaiki sektor jasa setelah beberapada dekade mengandalkan pariwisata dan perbankan. Mereka juga bergantung pada jasa layanan hukum terutama untuk perusahaan-perusahaan Rusia dan Ukraina.
"Jika kita ingin berhasil memulihkan ekonomi dan keluar dari krisis, kita harus sepenuhnya mematuhi perjanjian kredit, " ujar Anastasiades dilansir CNN.
Siprus menjual cadangan emasnya, menaikkan tarif pajal penghasilan menjadi 12,5 persen, dan merestrukturisasi perbankan. Pemerintah juga mengontrol pergerakan modal untuk mencegah keluarnya dana dari dalam negeri. Hal itu dilakukan setelah dua bank terbesar Siprus harus mendapat dana talangan.
Pemerintah mengatakan pihaknya juga akan mempercepat program energi terbarukan. Mereka akan menerbitkan isin untuk 24 perusahaan yang telah memenangkan tender. Mereka pun memotong biaya bahan bakar untuk produksi listrik sebesar 51 juta euro per tahun.