Rabu 24 Apr 2013 09:50 WIB

Bentrokan dengan Pengunjuk Rasa di Irak, 53 Tewas

Nuri al Maliki
Foto: Reuters
Nuri al Maliki

REPUBLIKA.CO.ID, KIRKUK -- Gelombang bentrokan dan serangan yang melibatkan pasukan keamanan Irak, pengunjuk rasa, dan para pendukung mereka pada Selasa (23/4), menyebabkan 53 orang meninggal dan mendorong dua menteri Sunni mundur. Ketegangan di Irak meningkat setelah peristiwa tersebut.

Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Nuri al-Maliki dari kelompok Syiah dan berpawai. Mereka menduga bahwa kelompok Sunni akan menjadi sasaran penguasa.

Kekerasan pada Selasa pecah sebelum fajar ketika pasukan keamanan memasuki satu kawasan tempat para demonstran ditahan sejak Januari dekat Hawijah, sebelah barat Provinsi Kirkuk, kata beberapa perwira tentara. Mereka memberi tahu jumlah korban tewas mencapai 27 orang di sana dan sekitar 70 lainnya cedera.

Tetapi ada laporan-laporan berbeda dari kekerasan di provinsi bagian utara Irak. Salah satu perwira, seorang brigadir jenderal angkatan darat yang bertanggung jawab atas wilayah itu, mengatakan operasi tersebut  diarahkan pada kelompok militan Sunni. Yang disasar adalah kelompok Tentara Naqsabanddiyah.

Seorang perwira kedua mengatakan, 34 senjata serang Kalashnikov dan empat senjata mesin PKM ditemukan di tempat kejadian. Dua serdadu gugur dan tujuh lainnya luka-luka dalam operasi tersebut sedangkan korban lainnya adalah pengunjuk rasa dan para militan.

"Pasukan keamanan menyerbu kawasan kami hari ini, membakar tenda-tenda dan melepaskan tembakan membabi-buta dan membunuh serta melukai puluhan pemrotes," kata Abdulmalik al-Juburi, pemimpin kelompok Hawijah kepada AFP yang dikutip, Rabu (24/4).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement