REPUBLIKA.CO.ID, Kontroversi kegiatan spionase oleh Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA) Amerika Serikat terus memanas.
Usai pengungkapan penyadapan terhadap pemimpin negara di dunia termasuk Jerman dan Spanyol, NSA ternyata disebutkan telah membajak jaringan yang menghubungkan pusat data Yahoo juga Google, dikutip dari BBC News.
Jutaan rekaman harian internal dua perusahaan raksasa jaringan internet tersebut dipublikasikan oleh Washington Post yang mengutip bocoran dari Edward Snowden.
Dokumen terbaru dari Snowden mengungkapkan, NSA menyadap data di sejumlah titik yang mengalir melalui kabel serat optik dan peralatan jaringan lainnya. Jaringan tersebut menghubungkan pusat-pusat data perusahaan alih-alih menargetkan server sendiri.
Data perusahaan tersebut berasal dari metadata yang diubah ke teks, audio dan video, kemudian disaring dengan program NSA yang disebut Muscular. Program tersebut dioperasikan oleh saingan dari Inggris, GCHQ, seperti dikutip dokumen Snowden.
NSA telah memiliki akses ke akun pengguna Google dan Yahoo melalui program disetujui pengadilan yang dikenal sebagai Prism.
Petunjuk mengenai pembajakan tersebut berasal dari bocoran dokumen oleh buronan mantan-AS intelijen kontraktor Edward Snowden, yang sekarang tinggal di Rusia. Dia sekarang dicari di AS sehubungan dengan pembocoran dokumen yang tidak sah.