REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebagian besar warga Jerman menganggap Edward Snowden merupakan pahlawan. Snowden dinilai sudah berjasa mengungkap rahasia bagaimana intelijen Amerika Serikat memantau komunikasi sekutunya, termasuk penyadapan terhadap telepon seluler Kanselir Angela Merkel.
Meski demikian, warga Jerman merasa kurang yakin tentang gagasan memberi mantan pegawi kontrak Badan Keamanan Nasional (NSA) ini suaka , menurut sebuah jajak pendapat yang dikutip Reuters.
Enam dari 10 orang yang disurvei untuk lembaga penyiaran publik Jerman ARD, mengatakan, mereka mengagumi mantan agen mata-mata AS itu. Sementara, terdapat 14 persen yang menganggapnya sebagai seorang kriminal. Tapi hanya 46 persen mendukung menawarkan suaka politik Snowden di Jerman , dengan 48 persen sisanya ragu.
Pengungkapan bahwa NSA selama 30 tahun terlibat dalam penyadapan ponsel dan email di Jerman telah menempatkan aliansi AS - Jerman di bawah tekanan berat .
Skandal tersebut telah menyerang prinsip di Jerman, di mana privasi dianggap suci setelah adanya kenangan masa lalu dari aksi mata-mata Nazi dan memori yang buruk soal polisi rahasia Jerman Timur.
Anggota parlemen Jerman menyelidiki masalah ini dan ingin mengambil bukti dari Snowden, yang telah menemukan tempat perlindungan sementara di Rusia .
Akan tetapi, Berlin telah menjelaskan, Snowden tidak akan mendapatkan suaka di Jerman karena ia tidak dianggap sebagai korban penganiayaan politik . Anggota parlemen Jerman mengatakan, mereka lebih cenderung mendengar apa yang dia katakan di Moskow .
Merkel telah mengeluh kepada Washington, tapi menekankan rasa syukur Jerman atas dukungan Amerika dalam Perang Dingin dan betapa pentingnya aliansi. Dia tidak mungkin untuk menyetujui suaka bagi seorang pria yang dicap pengkhianat oleh banyak orang di Amerika Serikat .
Survei ARD menunjukkan penurunan cepat dalam keyakinan Jerman di Amerika Serikat dan Presiden Obama sebagai sekutu yang dapat dipercaya dan sangat populer di Jerman .
Hanya 35 persen menganggap Amerika Serikat sebagai sekutu tepercaya, 14 poin turun dari jajak pendapat pada bulan Juli.