Senin 02 Dec 2013 16:07 WIB

Partai Kiri Australia Desak Tony Abbott Jelaskan Five Eyes

Rep: Bambang Noroyono/ Red: A.Syalaby Ichsan
Perdana Menteri Australia Tony Abbott
Foto: AP
Perdana Menteri Australia Tony Abbott

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kelompok sayap kiri Australia mendesak Perdana Menteri Tony Abbott menjelaskan tentang kerja sama intelijen lima negara sekutu atau Five Eyes. Desakan tersebut menyusul laporan tentang 'pengkhianatan' pemerintahan di ibu kota Canberra kepada warganya sendiri.

Dikatakan, Pemerintah Australia terikat dalam kerja sama program berbagi data aktivitas intelijen dengan Amerika Serikat (AS) serta negara mitra lainnya. The Guardian Australia mengatakan, intelijen menargetkan aktivitas komunikasi warga negara Australia dan asing di Australia juga beberapa warga negara tetangga. 

''Aksi intelijen ini berpotensi melanggar Konstitusi Australia,'' kata Senator Scott Ludlum. Ludlum adalah salah satu politikus dari Partai Green Australia. Kata dia, lembaga apa pun yang membocorkan data atau informasi dan memberikannya kepada asing dengan tujuan tertentu adalah sebuah tindakan ilegal.

ABC News malaporkan, skandal penyadapan masih menjadi topik serius di Australia. Setelah digemparkan dengan skandal penyadapan di Indonesia, Pemerintah di Canberra disasar dengan kerja sama Five Eyes. 

Terkuaknya Five Eye masih didasarkan data dari disertir anggota Badan Keamanan AS (NSA) Edward Snowden.Snowden adalah pakar teknologi informasi yang sekarang dalam perlindungan Federasi Rusia. Laki-laki 30 tahun itu dinyatakan buron setelah membocorkan berbagai data intelijen AS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement