REPUBLIKA.CO.ID, Pejabat-pejabat Mesir mengatakan setidaknya 29 orang tewas dalam bentrokan saat pendukung pemerintah merayakan ulang tahun ketiga pemberontakan yang menggulingkan Hosni Mubarak.
Pihak berwenang pada Sabtu (25/1) mengatakan kematian terjadi ketika aktivis anti-pemerintah bentrok dengan pasukan keamanan dan loyalis pemerintah. Menurut mereka, umumnya korban tewas terdapat di Kairo, di mana ribuan orang berkumpul untuk menunjukkan dukungan bagi pemerintah sekarang.
Pendukung membanjiri Lapangan Tahrir untuk merayakan ulang tahun pemberontakan pada 2011. Sebagian melambai-lambaikan bendera dan poster sambil menyerukan dukungan bagi Menteri Pertahanan dan pemimpin defacto Jenderal Abdel Fatah el-Sissi. Sebagian pendukungnya telah mendesaknya agar mencalonkan diri sebagai presiden.
Namun, di bagian lain Kairo dan beberapa kota lain, polisi menembakkan gas air mata dan melepas tembakan ke udara untuk membubarkan demonstran anti-pemerintah. Video menunjukkan pendukung pemerintah di Kairo melempar batu ke lawan yang mencakup pendukung mantan presiden Mohamed Morsi dan mereka yang menentang pemerintah bentukan militer sekarang ini seperti dilansir situs VOA.
Sementara upacara Sabtu berlangsung, bom mobil meledak di dekat fasilitas keamanan kota Suez. Sebelumnya, bom meledak dekat direktorat keamanan Kairo. Ledakan-ledakan itu terjadi sehari setelah enam petugas polisi tewas dalam serangkaian ledakan yang mengguncang ibukota. Kelompok yang terinspirasi al-Qaida di Mesir telah mengaku bertanggung jawab atas pemboman Jumat.