Rabu 12 Mar 2014 09:35 WIB

Pengungsi Anak di Suriah Butuh Pertolongan

Seorang wanita pengungsi Suriah bersama cucunya di sebuah kamp pengungsi di desa Azaz dekat perbatasan dengan Turki,Ahad (30/9).
Foto: Manu Brabo/AP
Seorang wanita pengungsi Suriah bersama cucunya di sebuah kamp pengungsi di desa Azaz dekat perbatasan dengan Turki,Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Menurut statistik baru-baru ini, lebih dari 100.000 orang tewas dalam konflik di Suriah selama tiga tahun; 9,3 juta orang memerlukan bantuan, dan 4,65 juta di antara mereka adalah anak-anak.

Menurut UNICEF (Badan PBB yang mengurusi permasalahan anak-anak), satu dari 10 anak pengungsi bekerja dan satu dari setiap lima pernikahan perempuan Suriah yang terdaftar di Jordania --yang menampung 500.000 pengungsi Suriah-- adalah anak di bawah usia 18 tahun.

Krisis berkepanjangan di Suriah telah membuat jutaan orang meninggalkan tempat tinggal mereka. Mereka menjadi pengungsi di dalam negeri mereka, atau menyelamatkan diri ke negara tetangga Suriah --terutama Lebanon dan Jordania.

Program Pangan Dunia (WFP) pada Senin (10/3) mengatakan krisis di Suriah menyebabkan lebih dari setengah juta orang tidak memperoleh bantuan pangan yang mereka butuhkan, sementara kekurangan dana juga memaksa badan PBB itu mengurangi jatah.

Dalam perang saudara berdarah selama tiga tahun, WFP mengatakan selama beberapa pekan belakangan lembga itu mendapati sejumlah daerah di Provinsi Damaskus, Homs, Raqqa dan Daraa tidak dapat dimasuki.

Tetapi WFP tetap memberikan bantuan pangan kepada sekitar 71.500 orang yang tidak menerima bantuan selama beberapa bulan, karena situasi yang tidak aman mencegah pengiriman kepada sekitar 500.000 orang yang sangat membutuhkannya, kata WFP dalam satu laporan.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement