Rabu 02 Apr 2014 08:50 WIB

PBB Siap Ungsikan 19 Ribu Muslim di Afrika Tengah

Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.
Foto: EPA/Legnan Koula
Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi pengungsi menyatakan telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengungsikan 19 ribu warga Muslim yang berisiko diserang di Republika Afrika Tengah yang dilanda konflik.

"Apa yang tak ingin kami lakukan ialah diam saja dan membiarkan orang-orang dibantai," kata wanita juru bicara UNHCR Fatoumata Lejeune-Kaba kepada wartawan di Jenewa, Selasa (1/4).

Ia mengatakan kelompok yang disebut milisi Anti-Balaka menguasai rute-rute utama ke dan dari Bangui dan juga sejumlah kota dan desa di bagian baratdaya negara itu.

Mereka mengancam warga yang berlainan keyakinan di kawasan dekat Ibu Kota, di Boda, Carnot dan Berberti ke arah barat dan Bossangoa lebih ke utara, kata dia. "Kami takut akan nasib 19.000 orang di lokasi-lokasi tersebut," katanya.

Menurut dia, UNHCR siap membantu evakuasi ke kawasan-kawasan lebih aman di dalam atau luar negara itu. "Kehadiran pasukan (internasional) mencegah mereka dibantai saat ini," kata jubir UNHCR itu.

Staf PBB bergerak menuju kota Bemal di utara Selasa guna membahas kemungkinan relokasi warga yang terancam dibunuh di sana, tapi Lejeune-Kaba menyatakan upaya itu tak mudah karena warga setempat takut menyambut orang-orang yang dievakuasi dapat memicu pergolakan ke kawasan itu.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement