Kamis 03 Apr 2014 07:55 WIB

Iran: Assad Tak Ingin Kekuasaannya Digantikan Ekstremis

Rep: Gita Amanda / Red: Citra Listya Rini
Bashar Al Assad
Foto: REUTERS
Bashar Al Assad

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Iran sekutu utama Suriah mengatakan Presiden Bashar al-Assad sebenarnya tak ingin bertahan dengan kekuatan tanpa batas. Namun menurut Iran, Assad tidak ingin "kekuatan ekstremis" menggantikannya.

Dilansir dari Reuters, wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Arab dan Afrika Amir Abdollahian, menyatakan hal itu dalam sebuah wawancara pada Rabu (2/4). Menurutnya Iran berharap untuk menggelar pembicaraan di satu bulan atau lebih dengan Arab Saudi, untuk mengatasi perbedaan pendapat mereka tentang Timur Tengah.

Ia juga mengatakan pada Reuters bahwa stabilitas, perdamaian dan pembangunan di Yaman, Bahrain, Suriah dan negara lain di wilayah ini akan membantu kepentingan dan keamanan Republik Islam Iran. Abdollahian menyatakan akan berbicara mengenaio isu-isu regional.

"Kami tidak berusaha untuk membuat Bashar al-Assad jadi presiden seumur hidup. Tapi kita tidak akan membiarkan kekuatan ekstremis dan terorisme untuk menggulingkan Assad dan pemerintah Suriah," ungkapnya.

Konflik Suriah selama ini telah menarik ribuan pejuang asing untuk berjuang bersama pemberontak Muslim kebanyakan Sunni. Mereka melawan kubu Assad, yang berasal dari sekte Alawi yang merupakan cabang dari Syiah Islam.

Selama ini Saudi, Qatar dan Turki merupakan kelompok yang memerangi pasukan Assad. Pada gilirannya, Assad mendapat dukungan politik dari Irak dan Aljazair, dan bantuan senjata dari sekutu lamanya Rusia. Suriah juga mendapat dukungan militer dan saran dari Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement