REPUBLIKA.CO.ID, KIEV-- Pejabat senior dari Uni Eropa, Rusia, Uni Eropa, dan Ukraina dijadwalkan akan bertemu membahas krisis politik di Ukraina. Pertemuan ini akan menjadi pertemuan pertama keempat negara tersebut sejak krisis Ukraina terjadi.
Dilansir dari BBC, kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton akan bergabung dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry beserta Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, dan Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Deshchytsia. Namun, waktu dan tempat pertemuan tersebut masih belum jelas hingga kini.
Meskipun begitu, pejabat Uni Eropa mengkonfirmasi pertemuan tersebut akan digelar di Eropa. Juru bicara dari Baroness Ashton mengatakan pihaknya melanjutkan upaya diplomasi itu guna mengurangi ketegangan di Ukraina.
Selasa lalu, Nato sendiri telah memperingatkan Rusia bahwa intervensi lebih lanjut dapat menjadi kesalahan besar dengan konsekuensi yang sangat besar. Sekjen Nato Anders Fogh Rasmussen mengatakan Moscow harus menarik kembali pasukannya di perbatasan timur Ukraina.
"Saya mendesak Rusia untuk mundur dan tidak meningkatkan ketegangan di timur Ukraina," katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri membantah pihaknya akan menginvasi Ukraina. Meskipun begitu, ia mengaku melindungi kepentingan etnis Rusia disana. Selain itu, Rusia hingga kini juga masih tidak mengakui pemerintahan baru Ukraina setelah Presiden Viktor Yanukovych digulingkan.
Sebelumnya, Rusia telah mencaplok wilayah Crimea pada Februari lalu dan mengerahkan pasukannya ke perbatasan Ukraina. Kiev dan AS sendiri menuduh Moscow dibalik kerusuhan yang dilakukan oleh mayoritas etnis Rusia di timur negara tersebut.