REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Seorang penumpang mabuk, Matt Christopher, telah berulah di pesawat Virgin Air Australia sehingga mengirimkan sinyal adanya pembajakan. Berikut kronologi penangkapan Matt versi Komandan Lanud Bandara Ngurah Rai, Kolonel Sugiharto dalam wawancara di sebuah televisi nasional.
Informasi tentang pembajakan diterima pihak bandara dari Virgin Air pada pukul 14.00 WITA yang berada sekitar 220 mil dari Denpasar. Saat Virgin Air mulai mendekati bandara Ngurah Rai, pesawat ekonomi mengarahkan Virgin Air untuk mendarat darurat di apron selatan bandara. Lokasi pendaratan ini memang untuk pendaratan darurat pesawat karena adanya alasan khusus seperti pembajakan.
Saat Virgin Air sudah berada di apron selatan, pihaknya pun langsung melakukan langkah-langkah pembebasan dari adanya pembajakan tersebut. Personelnya pun bersenjata lengkap dalam upaya pembebasan ini.
Pada saat personelnya masuk, Matt sudah dalam keadaan terduduk di bangku bagian belakang pesawat. Dalam penangkapan pun, Matt tidak melakukan perlawanan. Matt langsung diborgol dan diamankan untuk diinterogasi.
Setelah itu, personelnya melakukan pengecekan di pesawat untuk memastikan apakah Mike juga membawa senjata peledak dan senjata tajam. Selain itu, semua penumpang di dalam Virgin Air juga digeledah. Jika tidak ada masalah maka pesawat akan dikembalikan kepada pihak Virgin Air.
"Saat ini pelaku masih dalam proses penyidikan awal. Seluruh penumpang juga sudah dievakuasi. Seluruh kabin dicek untuk memastikan apakah yang bersangkutan membawa bahan peledak dan senjata api dan sejenisnya," papar Sugiharto.