Senin 05 May 2014 19:22 WIB

Filipina dan AS Mulai Latihan Perang

Anggota Militer AS (ilustrasi)
Foto: WIRED
Anggota Militer AS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Ribuan tentara Filipina dan Amerika Serikat memulai latihan perang tahunan pada Senin (5/5). Latihan militer ini berdasarkan pakta keamanan baru dengan AS, yang menitikberatkan pada keamanan maritim menghadapi kehadiran Angkatan Laut Cina yang meningkat di Laut Cina Selatan.

Sebanyak 5.500 tentara AS dan Filipina berperan serta dalam latihan perang dua pekan dengan nama sandi "Balikatan" (bahu-membahu) ini. Kesiapan pasukan tempur dua sekutu lama itu diuji di kawasan ini untuk menanggapi tiap ancaman maritim, termasuk perompakan, bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.

Pakta keamanan baru itu ditandatangani pekan lalu beberapa jam sebelum Presiden AS Barack Obama berkunjung. Obama mengatakan persetujuan itu merupakan suatu surat wasiat kepada "poros" Washington pada Asia dan merupakan suatu komitmen "kuat" untuk membela Filipina.

Filipina memiliki kawasan yang dipersengketakan dengan Cina di Laut Cina Selatan, yang dikatakan kaya kandungan energi dan mendatangkan pemasukan 5 miliar dolar dari perdagangan dengan angkutan kapal tiap tahun.

Kawasan Spratly di Laut Tiongkok Selatan juga diklaim oleh Brunei, Malaysia, Raiwan dan Vietnam.

"Ketegangan di kawasan Asia Pasifik telah meningkat karena klaim maritim teritorial yang ekspansif dan berlebih, mengganggu hukum," kata Menteri Luar Negeri Albert del Rosario pada uoacara pembukaan di pangkalan utama angkatan darat di Manila.

"Pola perilaku agresif yang bertujuan mengubah status quo mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan ini. Balikatan 2014, dengan fokus pada keamanan maritim, mendukung kuat kapabilitas kami menghadapi tantangan-tantangan ini."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement