Ahad 13 Jul 2014 20:14 WIB

Konflik Palestina Tidak Cukup Dengan Jalur Diplomasi

Rep: c69/ Red: Muhammad Hafil
Aksi Dukung Palestina
Foto: Reuters
Aksi Dukung Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Konflik Palestina dan Israel tidak akan selesai hanya dengan cara diplomatis. Satu-satunya cara adalah dengan jalan Jihad Fisabilillah. Berdasarkan sejarahnya, Israel adalah bangsa yang licik. 

"Sepanjang sejarahnya orang Yahudi tidak akan kalah jika pakai cara biasa,  kalau urusan sidang, PBB sudah lakukan, cuma basa basi," kata Aher dalam orasinya saat aksi solidaritas Forum Silaturahmi Ormas Islam (FSOI) Jawa Barat, di Jl. Merdeka, Ahad (13/7).

Namun, ia menyadari bahwa pera organisasi khususnya PBB masih dibutuhkan dalam penyelesaian konflik itu. Ia mendorong PBB untuk segera menghentikan aksi Israel. Aher juga meminta kepada pemerintah RI untuk mengambil perannya sebagai anggota PBB.

Sebagai negara yang cinta damai menurut Aher Indonesia harus turun membela Palestina. Terlebih negara ini mengemban amanah konstitusi dalam Pembukaan UUD 1945 yang mengatakan bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan. "Saat ini kita menyaksikan kekejaman bukan dilakukan oleh manusia ke manusia, bukan juga antar kelompok manusia, tapi hebatnya kebiadaban ini dilakukan oleh negara kepada negara lain," serunya.

Di lakukan di pusat Kota Bandung, menurut Aher ini mengingatkan masyarakat bahwa Bandung adalah kota bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan. Di Kota ini pernah diselenggrakan Konferensi Asia-Afrika di tahun 1955. Ratusan negara Asia-Afrika itu kini telah merdeka, kecuali satu yaitu Palestina. 

Dalam konteks agama sendiri, membela tanah suci kedua umat Islam di Yerusalem adalah kewajiban. Selain itu sesama saudara, membela Palestina menurutnya adalah kewajiban iman dan akidah kepada Allah SWT. "Dosa besar jika tidak tergerak," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement