Rabu 20 Aug 2014 10:18 WIB

PBB Peringatkan Bencana Kemanusiaan di Afrika Tengah

Rep: Dessy Suciati Saputr/ Red: Muhammad Hafil
PBB
PBB

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB memperingatkan kekerasan sekterian masih terus terjadi di penjuru negara Afrika Tengah. Peringatan ini disampaikan empat pekan sebelum PBB dijadwalkan mengambil alih misi perdamaian di Afrika Tengah.

"Kekerasan sekterian dan serangan kekerasan dan serangan pembalasan masih berlanjut di negara itu," kata kepala Misi PBB di Afrika Tengah,  Abacar Gaye kepada Dewan Keamanan PBB. Lanjutnya, 26 orang dilaporkan tewas termasuk dua pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Batangafo pada 31 Juli. Serangan ini pun menyebabkan terjadinya serangan balas dendam.

"Di Mbres, 38 orang juga tercatat tewas akibat kekerasan sekterian," tambahnya. Wakil PBB tersebut juga menekankan banyaknya warga sipil yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. "2,5 juta warga, lebih dari setengah populasi Afrika Tengah, membutuhkan bantuan kemanusian," kata Gaye. 

PBB akan bertanggung jawab atas perdamaian di Afrika Tengah pada 15 September mendatang. Mereka akan menggantikan pasukan Uni Afrika yang saat ini dikerahkan di negara itu. Sekitar dua ribu pasukan Prancis dan enam ribu pasukan Afrika saat ini tengah membantu menjaga keamanan di negara itu. 

Sebelumnya, Sekjen PBB Ban Ki-moon merekomendasikan untuk mengerahkan 10 ribu pasukan dan lebih dari 1.8 juta anggota kepolisian di Afrika Tengah. Pengerahan ini dilakukan untuk memulihkan kestabilan di negara itu. 

sumber : Ria Novost
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement