REPUBLIKA.CO.ID, PORT AU-PRINCE -- Presiden Haiti Michel Martelly, Kamis kemarin telah menunjuk politisi veteran Evans Paul sebagai Perdana Menteri untuk memimpin pemerintahan baru, sebagai usaha untuk meredakan krisis pemilihan umum yang telah lama tertunda
Pengumuman itu menyusul pengunduran diri Perdana Menteri sebelumnya Laurent Lamothe awal bulan ini menjawab tuntutan untuk segera mundur dari posisinya atas kegagalan untuk mengadakan pemilu legislatif selama tiga tahun terakhir.
Keputusan pemunduran diri Lamothe dapat berpotensi membawa kekecauan politik di negara tersebut sekali lagi. Martelly menunjuk Evans Paul sebagai pengganti Lamhote melalui keputusan presiden sambil menunggu ratifikasi oleh legislatif untuk membentuk pemerintah baru menurut pernyataan kantor Presiden Haiti, seperti di kutip AFP, Jumat (26/12).
Presiden mengharapakan dapat menekan para anggota parlemen untuk mengkonfirmasi perdana menteri pilihannya.
"Kami belum dipanggil oleh presiden. Presiden dijadwalkan akan berbicara tentang masa depan legislatif setelah tanggal 12 Januari 2015 dan sebelum pemilihan pada pemerintah baru dimulai," kata seorang senator yang tidak mau menyebutkan namanya.
Para partai oposisi telah menyelenggarakan serangkaian protes anti-pemerintah menuntut Martelly mundur atas tuduhan untuk usaha memerintah dengan dekrit setelah 12 Januari 2015, ketika mandat legislatif saat ini berakhir.