Ahad 01 Mar 2015 15:16 WIB

Australia, Indonesia dan Malaysia Ujicoba Sistem Pelacakan Pesawat Baru (2)

 Sistem pelacakan pesawat baru ini merespons kasus hilangnya pesawat MH370 sekitar satu tahun yang lalu.
Foto: abc news
Sistem pelacakan pesawat baru ini merespons kasus hilangnya pesawat MH370 sekitar satu tahun yang lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kepala Pelayanan Penerbangan Australia (Airservices Australia), Sir Angus Houston mengatakan mekanisme baru ini akan memungkinkan otoritas penerbangan melakukan pelacakan pesawat lebih akurat.Termasuk merespons lebih cepat terhadap situasi yang tidak lazim.

 

"Sisten baru ini juga penting dalam mengenali kalau ini bukan sekedar solusi sesaat tapi juga merupakan langkah penting dalam upaya melakukan perbaikan yang bersifat segera terhadap pendekatan kita saat ini dalam melacak pesawat sambil mencari solusi komprehensif yang tengah kita upayakan saat ini" katanya Angus Houston baru-baru ini.

 

"Mayoritas maskapai juga mendukung inisiatif keamanan penerbangan yang penting ini dan telah mengenai pentingnya kerjasama sebagai bagian dalam pendekatan regional yang tentu saja akan berkontribusi pada aksi global," tambahnya.

 

Ujicoba sistem baru ini AirService Australia akan memantau penerbangan jarak jauh di wilayah udara Australia yang mencakup 11 persen dari permukaan dunia dengan menggunakan teknologi pelacak keberadaan objek berbasis satelit.

 

Otoritas penerbangan dunia baik International Civil Aviation Organisation (ICAO) maupun International Air Transport Association (IATA) akan mengumumkan dukungan mereka pada upaya untuk meningkatkan pemantauan pada pesawat yang tengah melintas di wilayah udara yang terpencil di masa depan.

 

Pemerintah Malaysia pada Januari lalu telah mendeklarasikan status hilangnya pesawat MH370. Secara resmi pula, Malaysia mengkategorikan insiden hilangnya pesawat tersebut karena kecelakaan dimana seluruh penumpang dan awak yang berjumlah  93 termasuk 6 di antaranya adalah warga Australia diyakini telah meninggal.

 

Australia sendiri telah memimpin upaya pencarian pesawat itu selama lebih dari satu tahun.

 

Pencarian saat ini difokuskan pada dasar laut yang terletak 1,600 kilometer di Barat Perth.

sumber : http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/15/03/01/nkiqn9-australia-indonesia-dan-malaysia-ujicoba-sistem-pelacakan-pesawat-baru-1
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement