Selasa 05 May 2015 20:01 WIB

Kepulangan 29 WNI dari Nepal Ditunda

Rep: C07/ Red: Winda Destiana Putri
Gempa di Nepal
Foto: Dailymail
Gempa di Nepal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal mengatakan jadwal kepulangan 29 WNI di Nepal kembali tertunda akibat pemerintah Nepal belum memberikan izin mendarat pesawat TNI AU di Bandara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, Nepal.

Pesawat TNI AU Boeing 737-400 tidak mendapatkan ijin mendarat pada hari ini. Tim lalu melakukan pendekatan kepada otoritas setempat agar diberikan ijin mendarat dan diberikan ijin melakukan pendaratan pada Rabu (6/5).

"Pesawat akan mendarat pukul 07.00 waktu setempat, take off sejam jadi sekitar pukul 08.00 pagi," jelas Iqbal kepada wartawan, Selasa (5/5).

Rencananya, pesawat akan transit di 2 kota untuk mengisi bahan bakar. Transit pertama akan dilakukan di Dhaka, Bangladesh, dan transit kedua di Banda Aceh, Indonesia.

"Dari Kathmandu, pesawat akan menuju Dhaka untuk mengisi bahan bakar. Kemudian menuju ke Banda Aceh untuk transit dan lalu menuju Jakarta," tutur Iqbal.

Tim juga hari ini akan bertemu dengan tentara Nepal di markas besarnya untuk meminta bantuan dan berkoordinasi mencari WNI yang diduga masih berada di Langtang, Nepal. Diharapkan dengan pertemuan itu, tentara Nepal yang berada di Langtang bisa langsung diberikan komando untuk memprioritaskan mencari WNI yang diduga hilang di daerah tersebut.

Tim juga mendatangi Vihara Phuntsok Choeling di Swoyambu untuk menggali informasi terkait keberadaan WNI dari sekitar 120 pengungsi yang merupakan penduduk asli Langtang yang mengungsi di Vihara tersebut. Dari informasi yang didapatkan, sebagian besar dari pengungsi Langtang mengkhawatirkan bahwa tidak ada yang selamat dari Everest Guest House, bahkan termasuk pemiliknya, melihat kondisi Everest Guest House yang terpendam longsoran.

Selain itu, tim akan kembali mendatangi TU Hospital karena malam tadi telah datang 120 jenazah baru dari Langtang. Saat ini, TU Hospital juga telah memasang foto-foto hasil identifikasi sehingga memudahkan untuk mengenali jenazah tanpa harus memeriksa langsung jenazah.

Sebelumnya, sebanyak 29 WNI telah mendatangi Posko Tim Pencarian dan Evakuasi WNI di Nepal untuk mendaftarkan pemulangan ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement