Kamis 18 Jun 2015 17:22 WIB

Cina Tolak Kandidat Presiden Taiwan yang Pro-Kemerdekaan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Menara Taipei 101 di Taipei, Taiwan.
Foto: Reuters/ca
Menara Taipei 101 di Taipei, Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina hanya akan menerima kandidat anti kemerdekaan dalam pemilihan umum Presiden Taiwan pada Januari 2016, mendatang. Cina menegaskan mereka hanya akan menerima kandidat yang menolak memerdekakan Taiwan dari Cina.

"Kami menerima partai Taiwan mana pun selama mereka menolak memerdekakan Taiwan," kata Juru bicara kantor urusan Taiwan, Cina, Ma Xiaioguang, dilansir Reuters, Kamis (18/6).

Menurutnya, presiden Taiwan nantinya harus menghormati konsensus 1992 yang berisi prinsip 'Satu Cina'. Artinya, tetap menghormati bahwa Taiwan adalah bagian dari Cina.

Komentar Ma muncul setelah salah satu kandidat pro kemerdekaan Taiwan, Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokrasi hampir mendominasi lawannya, Hung Hsiu-chu dari partai Nasionalis.

Pergulatan pemilu presiden Taiwan hanya diikuti oleh dua wanita ini. Hung mengusung lebih banyak kebijakan pro Cina. Ia juga mengatakan akan menandatangani pakta damai dengan Cina.

Menurut jajak pendapat Cross-Strait Policy Association pada Rabu, Tsai memperoleh 50,2 persen suara responden. Sementara Hung hanya 29,3 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement