Sabtu 20 Jun 2015 10:53 WIB

Keluarga Korban Penembakan Charleston Maafkan Pelaku

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
Tersangka penembakan gereja di Charleston, Carolina Selatan, Dylan Roof (21 tahun).
Foto: foxcarolina (Charleston County Sheriff's Office)
Tersangka penembakan gereja di Charleston, Carolina Selatan, Dylan Roof (21 tahun).

REPUBLIKA.CO.ID, CHARLESTON -- Sejumlah kerabat dari para korban yang dibunuh akhirnya melihat pelaku pembunuhan untuk pertama kalinya dalam persidangan Jumat (19/6). Mereka menyatakan kesedihan mereka, namun mengaku telah memaafkan pelaku.

Dylann Roof mengenakan seragam penjara hitam-putih dan diapit oleh dua penjaga. Saat masuk ruang sidang, Roof tidak menunjukkan emosi selama proses, bahkan saat bertemu keluarga korban. Dia resmi didakwa dengan sembilan kasus pembunuhan dan pelanggaran penggunaan senjata.

"Semoga Tuhan mengampuni jiwamu. Anda telah membunuh beberapa orang paling baik yang saya tahu. Setiap serat dalam tubuh saya sakit," kata Felicia Sanders, yang anaknya, Tywanza Sanders, menjadi korban termuda.

Felicia Sanders selamat dari penembakan dengan berbaring di lantai dan berpura-pura mati saat ia memeluk korban lain, cucunya 5 tahun. Sedangkan darah anaknya menggenangi pakaiannya.

Menurut teman-teman dan keluarga, Tywanza Sanders memohon pria bersenjata saat ia berhenti untuk reload senjata. Ia mengatakan, "Anda tidak harus melakukan ini". Tersangka kemudian menjawab: "Tidak, Anda sudah memperkosa perempuan dan mengambil alih negara kami. Saya harus melakukan apa yang saya harus lakukan. "

Roof menatap kosong, dan melirik ke bawah sesekali. Keluarga Sanders dan empat anggota keluaga lainnya mengatakan, mereka dan korban padahal menyambut baik kedatangan pelaku.

Serangan di Gereja yang dijuluki "Ibu Emanuel", terjadi tak lama setelah gelombang protes di seluruh Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir terkait kasus serupa di sejumlah tempat. Sebelumnya sejumlah kasus penembakan oleh polisi kulit putih terhadap warga kulit hitam kerap terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement