Ahad 21 Jun 2015 15:33 WIB

Foto Tersangka Penembakan Charleston Bakar Bendera AS Beredar Luas

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indah Wulandari
Dyland Roof membakar bendera AS
Foto: mashable
Dyland Roof membakar bendera AS

REPUBLIKA.CO.ID,CHARLESTON -- Foto-foto tersangka penembakan di Gereja Charleston, Dylann Roof (21 tahun) menyebar di dunia maya, Sabtu (20/6). Beberapa foto menunjukan Roof berpose sambil membakar bendera Amerika Serikat, memegang senjata, dan mengibarkan bendera konfederasi.

Bendera konfederasi adalah sebuah simbol yang digunakan di Amerika Serikat selama perang sipil. Saat itu, negara bagian selatan sedang mencoba membebaskan diri dari Amerika untuk mencegah perbudakan.

Foto-foto Roof memuat banyak bendera tersebut. Selain itu, tampak sebuah foto yang menunjukan dirinya sedang mengunjungi situs bersejarah terkait era perbudakan di kawasan selatan Amerika.

Tidak jelas siapa yang mengunggah foto-foto tersebut. Semua foto menunjukan wajah Roof yang arogan dan tampak marah. Situs tempat foto-foto tersebut juga memuat kalimat rasisme. Tidak jelas siapa yang menulisnya.

Menurut data di internet, situs tersebut terdaftar sejak Februari tanpa identitas jelas pembuatnya. Dikutip AP, Federal Bureau of Investigation (FBI) masih menyelidikinya. Berdasarkan data, foto-foto tersebut diambil pada April dan Mei tahun ini.

Dikutip BBC, Roof telah ditangkap pada Kamis dan didakwa karena kejahatan pembunuhan sembilan warga kulit hitam keturunan Afrika-Amerika dan kepemilikan senjata. Polisi mengatakan Roof menunggu selama sekitar satu jam di dalam gereja sebelum melakukan penembakan pada Rabu malam saat pelajaran Injil.

Menurut Aljazirah, gereja Metodis Afrika Emanuel telah dibuka kembali pada Ahad (21/6). Pekerja kebersihan tampak berbenah dan otoritas gereja mengatakan semua layanan Ahad dibuka kembali.

Menurut salah seorang pendatang gereja, Harold Washington, pekerja melakukan tugas dengan sangat baik. Semua lubang bekas peluru akibat insiden kini tidak terlihat lagi. Menurut polisi, Roof melakukan penembakan hingga berulang kali.

Acara berkabung dan memoriam juga digelar di luar gereja. Tampak buket bunga, boneka beruang hingga balon memenuhi jalanan sekitar gereja. Sementara ratusan orang berbaris mengheningkan cipta dan berdoa.

Para pengunjuk rasa dilaporkan akan melakukan pawai di jalanan Charleston pada Ahad malam. Mereka akan mengampanyekan hentikan kejahatan rasisme. "Still We Rise" dan "Stop White Terrorism" jadi beberapa slogan.

Presiden AS Barack Obama sebelumnya mengatakan bahwa rasisme masih menjadi ancaman bagi AS. Masa lalu kembali melalui sebuah tragedi. Roof menjadi pengingat dengan bendera konfederasinya.

Obama mengatakan bendera tersebut seharusnya sudah dimusiumkan. Ratusan pengunjuk rasa pawai menuntut penghapusan bendera tersebut. Pada Jumat, Wakil dari negara bagian Carolina selatan Doug Brannon mengatakan ia berencana mengusung aturan penghapusan bendera.

Mantan kandidat Presiden Republik Mitt Romney juga bergabung untuk menurunkan bendera kontroversial tersebut. Bendera itu masih berkibar di luar gedung pemerintahan di Kolombia. Sementara Calon Presiden dari partai Demokrat, Hillary Clinton menunjukan minatnya pada penguatan hukum persenjataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement