Senin 06 Jul 2015 13:48 WIB

Kasus MERS Kedua Dikonfirmasi di Filipina

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Alat pemindai suhu tubuh digunakan di salah satu RS di Bangkok, Thailand. Meningkatnya kasus MERS di Korsel membuat banyak negara turut waspada.
Foto: Reuters
Alat pemindai suhu tubuh digunakan di salah satu RS di Bangkok, Thailand. Meningkatnya kasus MERS di Korsel membuat banyak negara turut waspada.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pihak berwenang mengkonfirmasi kasus kedua virus mematikan Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Pernyataan ini dikeluarkan setelah seorang pria asing menunjukkan gejala penyakit itu saat tiba di Manila, sekembalinya dari Dubai 19 Juni lalu.

Aljazirah melaporkan pada Senin (6/7), pria tersebut dirawat di rumah sakit pemerintah pada 4 Juli dan telah berada di bawah observasi. Juru bicara Kementerian Kesehatan Lyndon Lee-SUY menambahkan, kini tengah dilacak siapa saja yang menjalin kontak dengannya untuk mencegah penyebaran penyakit.

Lee-SUY mengatakan, pria itu melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Kondisinya kini telah membaik dan tak ada penyebaran ke masyarakat.

Kasus pertama Mers di Filipina ditemukan pada Januari. Saat itu virus menjangkit seorang perawat Filipina yang bekerja di Arab Saudi.

Sementara Korea Selatan mencatat sekitar 200 kasus Mers dalam enam pekan terakhir. Kasus termasuk lebih dari 30 kematian.

Dalam upaya terbaru mencegah penyebaran penyakit, Seoul baru-baru ini mengeluarkan undang-undang baru yang memungkinkan pihak berwenang memenjarakan orang yang menolak untuk dikarantina. Wabah Mers di Korsel dimulai dari seorang pria 68 tahun yang didiagnosa penyakit itu sekembalinya dari Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement