Jumat 10 Jul 2015 19:27 WIB

Ribuan Warga Inggris Tinggalkan Tunisia

Rep: C23/ Red: Ani Nursalikah
Turis Inggris yang berlibur di Tunisia berbondong-bondong meninggalkan negara itu pasca penembakan di resor di Sousse, Jumat (26/6).
Foto: anadolu
Turis Inggris yang berlibur di Tunisia berbondong-bondong meninggalkan negara itu pasca penembakan di resor di Sousse, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Setelah pemerintah Inggris memperingatkan akan adanya kemungkinan serangan teror susulan di Tunisia, ribuan warganya yang sedang berwisata akan kembali ke negara asalnya. Pemerintah Tunisia sendiri telah mendesak ribuan warga Inggris meninggalkan negara tersebut.

"Langkah-langkah keamanan tambahan tidak akan memberikan perlindungan yang memadai (bagi warga Inggris)," kata Kementerian Luar Negeri Inggris, seperti dikutip BBC News, Jumat (10/7).

Asosiasi Agen Perjalanan Inggris mengatakan dalam 48 jam ke depan, mereka akan berusaha membawa pulang ribuan warga Inggris yang berada di Tunisia. Jumlah wisatawan tersebut diperkirakan mencapai 2.500 hingga 3.000 ribu orang.

Seperti diketahui, 30 warga Inggris tewas dalam sebuah serangan di Pantai Sousse bulan lalu. Sebelumnya, warga mereka juga menjadi korban dalam serangan di sebuah museum di pusat Tunisia.

Pasca serangan di Pantai Sousse, pemerintah Tunisia menembak mati Seifeddine Rezgui dan delapan orang lainnya. Pemerintah Tunisia yakin Rezgui terlibat dalam gerakan teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement