Sabtu 18 Jul 2015 21:04 WIB
Lebaran 2015

Harapan Pengungsi Suriah di Hari Raya Idul Fitri

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Pengungsi Suriah
Foto: AP
Pengungsi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Suka duka dialami para pengungsi Suriah di Turki. Satu harapan terbesar mereka di hari nan fitri, yakni pulang ke kampung halaman.

"Saya tidak bisa menjelaskan Idul sebagai hari libur. Saya berada jauh dari rumah, orang tua, saudara, serta orang-orang terkasih. Jika saya tidak bersama mereka, Idul Fitri tidak ada artinya bagi saya," kata dia, dilansir dari onislam.net, Sabtu (18/7).

Abir Yetim, seorang pengungsi yang telah tinggal di kamp Kahramanmaraş, Turki selama empat tahun terakhir, mengungkapkan kesedihan yang sama. "Saya berharap ibu dan ayah saya bisa berada di sini. Saya merasa Idul Fitri tak ubahnya hari-hari biasa, tidak ada bedanya," ucap dia.

Yetim mengatakan, Turki telah melakukan segala sesuatu bagi mereka di sana. Ia sangat berterima kasih atas dukungan tersebut, tetapi itu tetap tidak bisa mengalahkan pesona kampung halaman.

Meskipun Yetim bisa tinggal di Turki, ia ingin kembali ke rumahnya di Suriah. Ia terpaksa meninggalkan keluarga dan negara untuk mencari keselamatan di Turki. Baginya, itu adalah luka yang mendalam.

Hal serupa juga diungkapkan Amir Hurabi. Tak ada pengungsi yang benar-benar bahagia jauh dari kampung halaman, meski keselamatannya dijamin. Amir mengatakan, sekarang ia berada jauh dari keluarga dan teman-temannya. Ia berharap para pengungsi bisa segera kembali ketika perang berakhir.

Menghabiskan tahun demi tahun sebagai pengungsi, sejumlah pengungsi Suriah masih memegang erat harapan untuk kembali ke rumah suatu hari. Hurabi, yang telah tinggal di pengungsian selama tiga tahun terakhir ini yakin terhadap harapan tersebut.

Raghde, istri Hurabi pun mengatakan hal yang sama. Ia merindukan keluarganya di Idlib. "Saya akan pulang suatu hari," kata Raghde optimis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement