Sabtu 01 Aug 2015 16:49 WIB

Facebook Luncurkan Pesawat Tanpa Awak Pancarkan Internet

Pesawat pesawat tanpa awak Facebook memiliki sayap sepanjang sayap Boeing 737 namun beratnya cuma 400 kg.
Foto: internet.org
Pesawat pesawat tanpa awak Facebook memiliki sayap sepanjang sayap Boeing 737 namun beratnya cuma 400 kg.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Facebook dilaporkan telah berhasil membangun pesawat tanpa awak bertenaga sinar matahari, dengan sayap sepanjang sayap Boeing 737. Pesawat tanpa awak itu diharapkan bisa memberikan akses internet bagi daerah-daerah terpencil di seluruh dunia.

Pesawat bernama Aquila ini beratnya lebih ringan dari sebuah mobil dan bisa berada di udara selama beberapa bulan. Aquila akan diuji coba di Amerika Serikat beberapa waktu mendatang.

Menurut Direktur Teknik Konektivitas Facebook Yael Maguire, berat pesawat tana awak ini hanya sekitar 400 kg. Pesawat ini akan mengudara di ketinggian antara 18 ribu sampai 27 ribu meter, di atas ketinggian pesawat komersial sehingga tidak akan terganggu oleh masalah cuaca.

"Misi kami adalah untuk menghubungkan orang di seluruh dunia," kata Jay Parikh, wakil presiden bidang teknik Facebook.

"Ini akan menjadi kesempatan baik bagi kita semua untuk memotivasi industri bergerak lebih cepat dengan teknologi ini," tambahnya.

Menurut Maguire, Aquila yang dibuat selama 14 bulan tersebut akan mampu terbang di udara selama 90 hari dalam satu kurun tertentu. Balon gas helium akan dilekatkan pada pesawat itu dan diterbangkan ke udara. Sayap pesawat mencapai 42 meter.

Menurut Parikh, karena pesawat itu harus bergerak secara konstan agar bisa berada di udara, maka ia akan mengitari satu wilayah seluas tiga kilometer persegi. Selama siang hari, pesawat itu akan naik ke ketinggian 27 ribu meter, dan turun ke ketinggian 18 ribu meter untuk menghemat energi.

Menurut para eksekutif Facebook, pesawat tak berawak ini adalah bagian dari sebuah program bernama Aquila. Program itu bermaksud memberikan kesempatan kepada sekitar 10 persen warga dunia yang saat ini  belum memiliki akses internet.

Dalam keputusan terpisah, Facebook setahun lalu meluncurkan internet.org, sebuah inisiatif guna memberikan akses internet kepada sekitar 60 persen penduduk dunia yang masih belum memiliki koneksi yang stabil.

Parikh mengatakan Facebook tidak bermaksud menjual pesawat tak berawak namun akan menggunakannya untuk memperluas internet akses. Meskipun belum ada masalah hukum atau masalah kebijakan lain soal uji coba di Amerika Serikat, menurut Maguire, mereka adalah perusahaan pertama yang akan menerbangkan pesawat tanpa awak di ketinggian tersebut.

Tim Facebook sekarang sedang bekerja sama dengan pembuat kebijakan untuk membuat pedoman bagi hal tersebut.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-07-31/facebook-luncurkan-drone-untuk-pancarkan-internet-dari-udara/1476198
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement