Ahad 30 Aug 2015 05:30 WIB
Malaysia Bergolak

Demonstrasi di Malaysia Dianggap Sesuai Koridor HAM

Rep: c34/ Red: Dwi Murdaningsih
Demontrans dari kelompok prodemokrasi 'Bersih' menggelar aksi unjuk rasa di Dataran Mederka, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (29/8).
Foto: Reuters/Edgar Su
Demontrans dari kelompok prodemokrasi 'Bersih' menggelar aksi unjuk rasa di Dataran Mederka, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Aksi demonstrasi Bersih 4 di Kuala Lumpur, Malaysia, dianggap telah memenuhi hak asasi manusia. Pendapat itu disampaikan kelompok hak asasi manusia internasional yang berbasis di Amerika Serikat.

Wakil Direktur Human Rights Watch, Phil Robertson mengatakan sejauh ini situasi tenang dan terkendali. Ia berharap kondisi damai tetap bertahan sepanjang aksi yang akan berlangsung hingga Ahad (30/8) malam.

"Mereka telah menyuarakan pendapat mereka, berbaris dan berkumpul dengan teman-teman mereka, menuntut hak-hak mereka dihormati. Ini adalah hari yang baik untuk hak asasi manusia di Malaysia," katanya.

Robertson juga memuji polisi Malaysia yang berhasil menangani situasi demonstrasi. Panitia Bersih 4 juga bersikap kooperatif dengan melarang massa memasuki Dataran Merdeka, hingga memastikan tak akan ada konfrontasi antara peserta dan pihak berwenang.

"Mereka bahkan membentuk barikade manusia untuk mencegah kerumunan memasuki Dataran Merdeka, itu adalah langkah yang bijaksana," ungkap Robertson.

Namun, Robertson khawatir pemerintah mungkin mengambil tindakan terhadap mereka yang mengenakan kaus 'Bersih 4' karena dianggap melanggar hukum oleh Kementerian Dalam Negeri. Ia berharap kementerian mencabut larangan memakai kaus Bersih 4, karena hal itu bisa dianggap sebagai pelanggaran HAM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement