Selasa 01 Sep 2015 11:11 WIB

Politikus Umno Terpecah Sikapi Mahathir

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad saat konferensi pers setelah ia memenuhi demonstran dari BERSIH (Koalisi untuk Pemilu Bebas dan Adil) reli di Kuala Lumpur, Malaysia, 30 Agustus 2015.
Foto: EPA/AHMAD YUSNI
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad saat konferensi pers setelah ia memenuhi demonstran dari BERSIH (Koalisi untuk Pemilu Bebas dan Adil) reli di Kuala Lumpur, Malaysia, 30 Agustus 2015.

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR --  Kehadiran mantan perdana menteri Mahathir Muhammad dalam demontrasi Bersih pada Sabtu dan Ahad kemarin memicu perdebatan di kalangan politikus partai pemerintah, Umno.

Tak sedikit di antara mereka marah, namun ada pula yang memahami kehadiran Mahathir dalam protes antipemerintah itu.

Wakil kepala divisi Umno di Kota Raja Mohd Hamidi Abu Bakar mengakui, awalnya banyak kalangan internal partai marah dengan aksi Mahathir.  "Mereka marah karena tidak paham, namun saat ini mereka mulai mengerti," ujar Abu Bakar.

Menurutnya, kehadiran Mahathir di sana bukan secara khusus mendukung Bersih. Namun ia ingin bersama rakyat yang tidak senang dengan pemerintah.

Hamidi menilai, kritik terbuka yang disampaikan Mahathir terhadap kepemimpinan partai bukanlah isu besar. Saat ini, kata dia, masyarakat sudah tahu pesan yang ingin disampaikannya.

Mahathir merupakan tokoh berpengaruh yang cukup lama bergelut di Umno. Namun belakangan ia kecewa dengan kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak. Berulangkali ia meminta agar Najib mundur karena dianggap tidak becus mengurus negara.

Kondisi itu diperparah dengan skandal aliran dana mencurigakan yang diduga mengalir ke Najib hingga hampir 700 juta dolar AS.

sumber : malaysian insider
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement