Rabu 02 Sep 2015 18:55 WIB

Pencukur Domba Profesional Bantu Gunduli Domba Tersesat Ini

Domba tersesat yang berbulu sangat lebat ini ditemukan staf RSPCA di Canberra (2/9).
Foto: abc
Domba tersesat yang berbulu sangat lebat ini ditemukan staf RSPCA di Canberra (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Seekor domba liar dengan bulu yang sangat tebal ditemukan di Canberra. Organisasi penyayang binatang sampai mengundang pemenang lomba mencukur domba nasional untuk menggunduli domba tersebut.

Para pemenang lomba mencukur domba di Australia diajak berpartisipasi oleh lembaga penyayang binatang Royal Society for Prevention Cruelty of Animals (RSPCA ) untuk mencukur domba berbulu sangat lebat yang ditemukan di dekat Canberra, Rabu (2/9).

 

Hewan tersebut ditemukan dan diselamatkan oleh staf RSPCA setelah dilaporkan oleh salah seorang warga.

 

Tapi karena tidak pernah dicukur, bulu domba tersebut sangat lebat dan berpotensi membahayakan nyawa domba itu sendiri. Seperti diketahui domba rentan mengalami gangguan kesehatan serius jika tidak dicukur secara rutin.

 

Karena kondisi inlah RSPCA memanggil para pakar pencukur bulu domba di Australia untuk membantu menggunduli domba tersebut.

 

Rabu sore (2/9) pemenang lomba mencukur domba nasional empat kali, Ian Elkins menyambut tawaran tersebut. Elkins  yang tinggal di Canberra menyatakan dia akan mencukur domba itu besok.

 

"Ian Elkins baru menghubungi kami dan dia telah 110 kali memenangkan kejuaraan mencukur bulu domba, jadi tampaknya kami sudah memiliki orang yang tepat untuk mencukur bulu domba itu,” kata Direktur RSPCA, Tammy Ven Dange.

 

Awalnya RSPCA hendak mencukur domba tersebut hari ini, sehingga mereka bisa segera mengetahui apakah domba tersebut terluka atau tidak dibalik bulu wolnya yang tebal tersebut.

 

"Senang sekali kita segera mendapat bantuan dari pakar yang tepat untuk melakukan tugas ini, jadi kita bisa segera juga mengetahui apakah domba ini memiliki kondisi medis yang serius atau tidak lantaran tidak pernah dicukur seperti ini,” kata Ven Dange.

Ven Dange mengatakan meski lega karena sudah menemukan orang yang akan membantu mencukur domba tersebut, namun tantangan lainnya adalah domba itu belum siap bertemu dengan manusia.

 

"Bulu yang tebal seperti ini bisa membuat mereka sulit buang air besar. Kita tidak tahu seberapa besar kerusakan yang dialami domba itu selama ini. Ada banyak kemungkinan dampaknya bagi domba tersebut yang baru kita akan ketahui setelah bulu tebalnya dicukur. Domba ini sudah lama sekali tidak berada didekat manusia jadi sepertinya butuh waktu yang cukup agar dia siap,” katanya.

 

Menurut Van Dange, domba sering kali ditemukan tidak dicukur karena mereka tersesat, tapi ada juga kemungkinan memang domba ini ditelantarkan.

 

"Jika hal ini terjadi karena disengaja, maka itu masuk pelanggaran kekejaman terhadap binatang, tapi pada banyak kasus domba itu memang benar-benar tersesat,” katanya.

 

Salah satu domba tersesat yang ditemukan dengan bulu sangat tebal di Tasmania diberi nama Shaun, hidup selama enam tahun di alam liar dan ketika ditemukan berat bulu dombanya mencapai lebih dari 20 kilogram.

 

RSPCA mengatakan saat ini belum jelas sudah berapa lama domba itu tersesat dan tidak pernah dicukup bulunya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement