REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) cukup kecolongan. Pasalnya, mantan agen CIA Edward Snowden yang sedang melarikan diri justru menerima penghargaan dari Akademi Sastra dan Kebebasan Berekspresi Norwegia, Sabtu lalu (5/9).
Akademi menilai, pria 29 tahun itu berjasa dalam membela hak asasi dan privasi warga dunia agar bebas dari mata-mata. Karena masih dalam pencarian pemerintah AS, Snowden terpaksa menerima penghargaan Bjornson Award tersebut secara tak langsung melalui video conference.
Presiden Akademi, Hege Newth Nouri menyampaikan pidato singkatnya. “Anda (Edward Snowden) telah mengatakan, Anda sedang mempertimbangkan tindakan hukum di Norwegia, untuk memungkinkan perjalanan yang aman. Edward Snowden, kami akan berjuang di sisimu. Saya mengucapkan selamat kepada Anda tahun ini menerima Bjornson Award,” kata Hege Newth Nouri seperti dikutip Euro News, Ahad (6/9).
Pemerintah AS setidaknya sejak Agustus ini mencoba untuk mendapatkan Snowden. Misalnya, pada awal bulan lalu AS membujuk Norwegia untuk mengamankan dan mengirim balik Snowden ke AS. Snowden hingga kini sedang dicari-cari pemerintah AS karena telah membocorkan rahasia negara terkait program mata-mata AS melalui internet, jaringan telepon, dan email.
Melalui sambungan video, Snowden menyampaikan terima kasih atas penmghargaan ini. “Kita bicara tentang kebebasan berekspresi. Dan kita pikir tentang maknanya dalam konteks tahun-tahun belakangan ini,” kata Edward Snowden. “Saya pikir, ini tentang demokrasi. Ini tentang relasi antara pemeirntah dan yang diperintah.”