Senin 21 Sep 2015 05:06 WIB

Kapal Migran Timur Tengah Terbalik di Laut Turki

Rep: C26/ Red: Ilham
Para pengungsi berenang untuk mencapai pantai Pulau Lesbos, Yunani.
Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Para pengungsi berenang untuk mencapai pantai Pulau Lesbos, Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sebuah kapal yang mengangkut migran Timur Tengah di lepas laut Turki menabrak kapal lain yang juga sedang berlayar. Akibatnya, kapal yang dilaporkan mengangkut 46 penumpang itu terbalik.

Perahu ini diketahui tengah dalam perjalanan menuju Yunani. Sebanyak 20 orang berhasil diselamatkan. Sementara 13 orang termasuk enam anak tewas. 13 lainnya masih dalam pencarian pihak keamanan.

"20 sudah diselamatkan. 13 lainnya tewas termasuk anak-anak. Sedangkan 13 lagi masih dalam pencarian," kata pejaga pantai seperti dilansir dari Sky News, Senin (21/9).

Hingga kini, tim penyelamat masih berusaha mengevakuasi korban. Sementara korban hilang masih terus dicari.

Seperti diketahui, krisis migran tengah melanda sebagian besar wilayah Eropa. Pengungsi dari Timur Tengah, khususnya Suriah melarikan diri ke beberapa negara di benua biru.

Sebelumnya juga ada sekitar 40 orang mencapai Lesbos, Yunani dengan menggunakan perahu kecil. Perahu ini didayung sepanjang malam dengan tangan mereka, setelah mesin di perahu mereka gagal dan mati.

Tidak hanya Yunani, Hungaria dan Kroasia juga menjadi wilayah tujuan para migran yang menginginkan hidup lebih baik. Pasalnya kampung halamannya banyak terjadi perang yang justru menghilangkan sumber penghasilan mereka. Namun masih banyak negara yang menolak kedatangan pengungsi dengan alasannya masing-masing. Padahal para pengungsi juga tidak ingin kembali ke kampung halamannya yang sudah porak poranda akibat perang.

Diperkirakan masih banyak migran yang berusaha menyambangi Uni Eropa untuk bisa tinggal dan mencari pekerjaan demi kehidupan yang layak. Sebuah kabar mengatakan akan datang sebagai 18 ribu migran di Austria dari negara-negara tetangga akhir pekan ini.

"Ada sejumlah besar orang yang datang dan ingin tinggal di Austria," kata koresponden Sky News, Alex Rossi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement