Kamis 22 Oct 2015 16:22 WIB

Reuni Kedua Korea, Singkat dan Emosional

Ye Hae Su (kanan) dari Korea Utara memeluk kerabatnya dari Korea Utara dalam Pertemuan Reuni Keluarga yang Terpisah di resor Diamond Mountain di Korea Utara, Kamis, 22 Oktober 2015.
Foto:

"Akan menjadi sangat bagus jika kita dapat berbicara dan tidur di kamar yang sama, daripada hanya bertemu dan kemudian pergi," ujar Han Sun-Kyu yang berusia 70 tahun dan telah menemui bibi Korea Utaranya.

"Dan saya berharap kita dapat makan seperti keluarga, daripada di ruangan besar dengan semua orang," tambahnya.

Untuk seluruh batasan tersebut, para partisipan merupakan mereka yang beruntung. Mereka terpilih dari puluhan ribu orang yang mengantre untuk kesempatan langka tersebut.

Jutaan orang terpisah karena Perang Korea, memisahkan saudara, orang tua dan anak-anak, suami dan istri. Diantara para generasi Korea Selatan yang merasakan perpisahan tersebut, sebagian besar telah meninggal tanpa pernah berhubungan dengan kerabatnya di Korea Utara. Dalam banyak kejadian, bahkan mereka tidak mengetahui apakah kerabatnya masih hidup.

Dengan tingkat kematian para kandidat reuni yang semakin bertambah seiring bergantinya tahun, banyak diantaranya yang menerima mereka mungkin tidak akan terpilih dan terpaksa hanya membuat rekaman pesan video, dan memberikan sampel DNA yang mungkin akan digunakan untuk hubungan anumerta kelak.

Program reuni tersebut dimulai dengan baik pascapertemuan Utara-Selatan yang bersejarah pada 2000. Jumlah mereka yang ikut berpartisipasi berubah secara signifikan dalam kurun 15 tahun.

Kali ini hanya terdapat lima keluarga dimana pasangan suami istri atau orang tua dan anak bertemu kembali, dibandingkan dengan 23 keluarga pada 2010 silam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement