Jumat 06 Nov 2015 11:39 WIB

Faksi Fatah Dukung Saran PLO untuk Tentukan Hubungan dengan Israel

Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke kendaraan militer Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat, Kamis, 8 Oktober 2015.
Foto: Reuters
Wanita Palestina ambil posisi jelang bentrokan dengan aparat Israel di Ramallah, Sabtu (10/10).

Abu Rdeineh tak bersedia memberi perincian atau menjelaskan apa yang diusulkan Presiden Abbas kepada Kerry dan apa reaksi yang mungkin disampaikan Kerry atas tuntutan Abbas.

"Tak mungkin untuk sendirian saja berkomitmen pada kesepakatan perdamaian dan kesepakatan yang ditandatangani dengan Israel. Kami juga akan mendukung keteguhan pendirian Palestina di lapangan dan memberdayakan perlawanan rakyat terhadap pendudukan," katanya.

Abu Rdeineh menuduh Israel berusaha melaksanakan rencana pemerintah Israel di wilayah Palestina, terutama di Jerusalem, yang bertujuan merusak prinsip dua-negara. Gelombang ketegangan saat ini di wilayah Palestina dan bentrokan dengan pasukan keamanan Israel sejauh ini menewaskan 75 orang Palestina dan melukai lebih dari 2.000 orang lagi. Bentrokan telah berlangsung sejak 1 Oktober.

Sementara itu 11 orang Yahudi tewas dalam serangkaian penembakan, penikaman dan pengunaan mobil untuk melakukan penabrakan di Tepi Barat, Jerusalem Timur dan Israel. Pada Selasa (3/11), Pemerintah Palestina mengeluarkan peringatan mengenai reaksi dari tindakan Israel terhadap orang Palestina, termasuk memancing kemarahan besar dan perang agama.

Selama pertemuan mingguannya, Pemerintah Palestina mengutuk serangan yang terus dilancarkan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha dan Jerusalem, pengepungan yang berlangsung terhadap Kota Tua Jerusalem, pengepungan permukiman Palestina dengan pos pemeriksaan dan penghalang beton serta pemberlakuan hukuman kolektif terhadap warga Arab di kota itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement