Rabu 11 Nov 2015 20:15 WIB

Pembicaraan Korsel-Jepang Soal Budak Seksual PD II Buntu

Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye.
Foto:

Sebelumnya, Park menolak beberapa proposal pertemuan dengan Abe karena menganggap Tokyo belum bisa menebus kesalahan masa lalu pada zaman perang dan penguasaan kolonial atas semenanjung Korea pada 1910-1945.

Memimpin rapat kabinet pada Selasa, Park kembali menegaskan masalah perempuan penghibur harus diselesaikan secepat mungkin.

Para sejarawan mengatakan 200 ribu perempuan, sebagian besar dari Korea dan Indonesia, Indonesia, serta beberapa negara Asia lainnya, dipaksa menjadi budak seksual selama perang.

Korea Selatan hanya memiliki 47 mantan perempuan penghibur yang masih hidup hingga saat ini, dan semuanya telah berusia lanjut.

"Posisi pemerintah kami tetap dan tegas. Masalah perempuan penghibur ini harus diselesaikan segera," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Chi June-Hyuck dalam jumpa pers rutin menjelang pembicaraan, Rabu.

Pemerintah Jepang, kata dia, harus memberikan solusi yang bisa diterima para korban. Juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga mengatakan Tokyo belum memutuskan langkah apa yang akan diambil sebagai solusi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement