REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande berjanji bahwa Prancis akan tetap menjadi negara bebas. Ia membela keputusannya untuk komitmen menerima para migran dan pengungsi meski terjadi serangan teroris mematikan di Paris, Jumat (13/11).
Hollande mengatakan, negaranya akan kembali bangkit menjalani hidup seperti sebelum terjadinya serangan. Ia mengaku tidak bisa membayangkan Prancis tanpa museum, tanpa konser, dan tanpa kompetisi olahraga.
"Hidup harus dilanjutkan sepenuhnya," katanya dilansir dari ABC Online, Rabu (18/11).
Ia mengakui, peristiwa tragis beberapa hari terakhir telah memunculkan keraguan di masyarakatnya. Namun, tugas kemanusiaan untuk membantu sesama manusia membuat Prancis tetap membuka kesempatan untuk menerima para pengungsi.
Prancis akan tetap menerima sebanyak 30 ribu pengungsi selama dua tahun ke depan. Hanya saja, mereka akan menjalani pemeriksaan keamanan yang ketat.
"Kita harus memperkuat perbatasan kita sambil tetap setia dengan nilai-nilai kita," ujarnya.