Senin 23 Nov 2015 15:29 WIB

Panen Zaitun, Kesempatan Langka Melupakan Perang Petani Palestina

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Petani Palestina memanen buah zaitun di ladang mereka.
Foto:
Buah zaitun

Pohon zaitun adalah simbol kebudayaan dan kegigihan Palestina. Ladang zaitun sering menjadi sasaran pembakaran, ditebang bahkan diracuni. Menurut PBB, petani Palestina telah kehilangan 12,3 juta dolar AS pendapatan mereka setiap tahunnya karena pengrusakan tersebut.

Badan independen Israel yang membela HAM penduduk Palestina mendokumentasikan 50 insiden sejak 2005-2015. Lebih dari setengahnya terjadi di desa Turmusaya dan al Mughayir.

"Ini bukan cuma soal uang, tapi ini tentang arti pohon ini. Jika sebuah pohon tumbuh selama 20 tahun atau lebih, tiba-tiba ditumbangkan, ini tidak bisa diganti," kata Rabah Ali Hazama dari Turmusaya.

Tahun lalu, pemukim radikal memotong sekitar 300 pohon zaitun milik keluarga Palestina. Ini adalah kejadian ketiga.

Wilayah Adei Ad sebagiannya adalah 16 hektare milik keluarga pribadi. Tambahan 18 hektare hanya bisa diakses dalam beberapa hari per tahunnya.

Dewan desa lokal dan Yesh Din telah meminta penghapusan wilayah Adei Ad yang disebut-sebut sebagai tempat panas untuk aktivitas kriminal. Lagi pula itu dibangun di tanah Palestina.

Baca: Demo Anti-Islam di Australia Selalu Diiringi Demo Tandingan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement