Senin 23 Nov 2015 15:29 WIB

Panen Zaitun, Kesempatan Langka Melupakan Perang Petani Palestina

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Petani Palestina memanen buah zaitun di ladang mereka.
Foto:
Pohon Zaitun

Para petani hanya boleh mengakses ladang zaitun mereka atas izin dari Administrasi Sipil Israel. Mereka mengendalikan 60 persen wilayah Tepi Barat yang disebut Area C. Di bawah hukum internasional, 'kepengurusan' tersebut ilegal.

"Tahun ini kami hanya peroleh izin selama tiga hari dari Administrasi Sipil Israel selama panen dan satu hari saat musim semi untuk menggarap tanah," kata Nassan, dikutip Al Jazeera.

 

Masa panen dimulai pertengahan Oktober dan akan berlanjut selama beberapa pekan. Hampir setengah dari tanah pertanian di wilayah okupasi ditanami pohon zaitun. Industri minyak zaitun telah menjadi pendukung kehidupan 80 ribu keluarga Palestina.

Setiap tahun, ratusan sukarelawan internasional, Palestina dan Israel akan membantu melindungi petani dari kekerasan pada pemukim radikal. Sejak dimulainya musim petik zaitun, aktivis perdamaian Israel dari Rabbi Arik Asherman telah diserang dan dipukuli oleh pria tak dikenal di desa Awarta dekat Nablus.

Seorang pria Inggris dan dua warga Palestina terluka ketika memetik zaitun dekat Burin.

Baca: Siang Bolong, ISIS Rebut Beberapa Bagian Kota Seiniyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement