"Penelitian mereka buruk sekali. Mereka tidak harus menangkap dan membunuh, riset bisa dilakukan dengan metode tidak membunuh." kata Sanada lagi.
Peneliti lainnya Junko Sakuma mengatakan pemerintah Jepang berusaha melakukan semua upaya untuk memastikan perburuan paus terus berlanjut.
Industri ini baru saja mendapat dana tambahan 50 juta dolar AS, dan akan membentuk sebuah badan independen yang kuat.
"Dana dan badan ini berada di luar pemerintah, dan akan membiayai hal seperti membeli bahan bakar dan menyewa kapal. Namun dana itu masih merupakan dana dari para pembayar pajak." kata Sakuma kepada ABC.
Para pakar Jepang mengatakan pemerintah memperburuk reputasi negara tersebut untuk mempertahankan tradisi yang sekarang hanya dijalani sebagian kecil warga.
"Hanya ada beberapa anggota parlemen dari wilayah yang mendukung perburuan paus. Ini hanya tindakan untuk menyelamatkan muka saja, dan tidak ada hubungannya dengan warga Jepang," katanya.
Pemerintah Jepang belum memberikan komentar.