Senin 07 Dec 2015 23:00 WIB

Gauli 2 Murid dibawah Umur, Guru Tari Dihukum 5 Tahun Penjara

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Mantan guru tari di Hobart, Tasmania  baru-baru ini divonis 5 tahun penjara karena terbukti bersalah melakukan hubungan seksual dengan dua murid perempuannya yang masih berusia dibawah 17 tahun. 

Selain divonis 5 tahun penjara, Adam Charles Jose juga  tidak dibolehkan mengajukan bebas bersyarat sampai dia menjalani setengah dari masa tahanannya. Selain itu namanya juga akan dimasukan dalam daftar pelaku pelecehan seksual.

 
Pada bulan Oktober lalu, Jose mengaku bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap dua orang muridnya. Dia melakukan hubungan seksual dengan muridnya itu antara tahun 2000 dan 2003 dan melakukan tindakan seksual dengan murid perempuan yang satunya lagi antara tahun 2012 dan 2013.
 
Hakim Robert Pearce mengatakan kedua anak gadis itu sangat mudah dipengaruhi dan rentan, dan Jose berada dalam posisi yang melakukan kontrol dan dominasi ekstrim atas mereka.
 
Terbongkarnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Adan Charles Jose ini memicu desakan penyelidikan menyeluruh terhadap keamanan sekolag-sekolah tari di Australia. Disinyalir kasus pelecehan seksual di sekolah-sekolah tari sangat marak terjadi. 
 
Seorang tokoh guru tari terkemuka di Australia bahkan mendesak pemerintah Federal mengambil tindakan dan membentuk badan otoritas sekolah tari nasional untuk mengatasi massalah ini. Apalagi mengingat saat ini adal lebih dari 4000 anak di Australia yang menimba ilmu di sekolah-sekolah tari.
 
Sementara itu, Adam Charles Jose merupakan pemilik dan pengelola Jose Dance Force School di Utara Hobart yang sudah beroperasi sejak 15 tahun lalu. Jose memiliki setidaknya 150 orang murid dan sejak terlibat kasus hukum sekolah tarinya langsung ditutup.
 
Di pengadilan pria berusia 40 tahun itu mengakui dirinya  telah kehilangan bisnis dan karirnya sudah berakhir, tapi Hakim Pearce mengatakan Jose sendiri yang menyebabkan kondisi itu terjadi pada dirinya.
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement