Kamis 17 Dec 2015 16:28 WIB

Malaysia dan Pakistan Bantah Masuk Aliansi Militer Islam Pimpinan Saudi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
  Tentara Pakistan saat latihan militer bersama dengan pasukan Arab Saudi di Shamrakh, Arab Saudi, Senin (30/3).
Foto:

Aliansi militer Islam pimpinan Arab Saudi ini, menurut  Pangeran Mohammed bin Salman, memiliki misi memerangi terorisme, tidak hanya ISIS tapi juga kelompok ektremis lain. "Nantinya, sesama anggota koalisi akan diizinkan berbagi fasilitas intelijen, pelatihan, peralatan militer hingga memungkinkan penyediaan pasukan," kata Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al Jubeir.

AS menyambut baik inisiatif ini. Meski demikian, Washington ingin mengetahui lebih jauh terkait aktivitas koalisi. "Kami ingin mengetahui lebih jauh tentang apa yang Arab Saudi pikirkan soal koalisi ini," kata Menteri Pertahanan AS Ashton Carter.

Rusia juga berharap informasi lebih lanjut tentang koalisi. "Kami berharap bisa menerima informasi lebih detail dari para inisiator tentang proses ini, seperti kami ingin tahu apa yang didiskusikan di Paris kemarin," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov dikutip RIA Novosti.

Beberapa negara Islam tidak bergabung dengan koalisi, seperti Iran, Irak dan Suriah. Irak mengaku bingung dengan peraturan aliansi dalam memerangi teroris di wilayah. "Kami bingung. Siapa yang yang akan memimpin pertarungan ISIS di wilayah? apa ini akan jadi koalisi internasional yang lebih besar? jika iya, apa pentingnya punya aliansi baru," kata Juru bicara kementerian pertahanan Irak, Nasser Nouri dikutip Wall Street Journal.

sumber : RT
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement