Selasa 22 Dec 2015 08:41 WIB

Hongaria Diminta tak Lebay Hadapi Pengungsi Seperti Musuh

Red: Ilham
Sejumlah imigran berjalan kaki setelah menyeberang ke Serbia dari Babska, Kroasia, Senin (19/10). Negara Balkan terjebak dengan populasi imigran yang melonjak setelah Hongaria menutup perbatasannya dan Slovenia membatasi masuknya imigran. Mereka mencoba me
Foto: Reuters
Sejumlah imigran berjalan kaki setelah menyeberang ke Serbia dari Babska, Kroasia, Senin (19/10). Negara Balkan terjebak dengan populasi imigran yang melonjak setelah Hongaria menutup perbatasannya dan Slovenia membatasi masuknya imigran. Mereka mencoba me

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badan pengungsi PBB bersama dengan dua mitra Eropanya pada Senin (21/12), mendesak Hongaria agar menahan diri dari kebijakan dan praktek yang mendorong non-toleransi, ketakutan dan menyulut xenofobia terhadap pengungsi dan migran.

"Kantor Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR), Dewan Eropa dan Kantor bagi Lembaga Demokratis dan Hak Asasi Manusia, bergabung dalam menyuarakan seruan tersebut," kata Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq, dalam taklimat harian di Markas Besar PBB, New York.

Mereka menyerukan para pemimpin Hongaria agar mensahkan semangat kemanusiaan dalam membantu mereka yang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka di luar keinginan dan kemauan mereka. Saat ini mencari keselamatan di Eropa.

Menurut UNHCR, Pemerintah Hongaria baru melancarkan kegiatan terbuka pada Desember dengan menggambarkan mereka yang menyelamatkan diri dari perang dan konflik sebagai penjahat, penyerbu, dan pelaku teror berdasarkan kepercayaan agama mereka dan tempat asal mereka.

"Seruan gabungan hari ini menekankan perlunya bagi Pemerintah Hongaria untuk mengakui bahwa pengungsi datang di Eropa setelah menelan trauma, tragedi, dan kehilangan," kata Haq sebagaimana diberitakan Xinhua.

"Mereka mencari harapan dan martabat untuk memulai hidup baru jauh dari dentuman pertempuran dan konflik."

Kegiatan Hongaria ini bukan yang pertama di negeri tersebut. Mereka juga membidik migran yang direncanakan berlangsung selama dua bulan sampai Natal dan memasuki Tahun Baru 2016. (Baca: Di Brunei, Muslim yang Rayakan Natal Dipenjara 5 Tahun).

Sebagai bagian dari sistem bersama Eropa, Hongaria diharapkan memberi sumbangan bagi upaya gabungan dalam menangani krisis terbesar pengungsi di benua tersebut sejak Perang Dunia II. Hongaria juga harus melaksanakan komitmen hukum internasional serta Konvensi Eropa mengenai Hak Asasi Manusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement