Ahad 27 Dec 2015 06:33 WIB

Tanggal Pembicaraan Perdamaian Suriah Ditetapkan

PM Kanada Justin Trudeau (kiri) menyapa pengungsi Suriah, Madeleine Jamkossian (kanan) dan ayahnya Kevork Jamkossian saat tiba di Bandara Internasional Pearson di Toronto, Jumat (11/12).
Foto: Nathan Denette/The Canadian Press via AP
PM Kanada Justin Trudeau (kiri) menyapa pengungsi Suriah, Madeleine Jamkossian (kanan) dan ayahnya Kevork Jamkossian saat tiba di Bandara Internasional Pearson di Toronto, Jumat (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura pada Sabtu (26/12) menyampaikan harapannya bahwa ia dapat membawa wakil Pemerintah Suriah dan oposisi ke pembicaraan yang akan dilancarkan pada 25 Januari di Jenewa.

De Mistura, di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya di Jenewa, mengatakan 25 Januari adalah tanggal sasaran. Ia juga telah meningkatkan upaya ke arah pembicaraan perdamaian Suriah guna mencari penyelesaian politik bagi krisis Suriah, yang meletus pada Maret 2011 dan dilaporkan menewaskan lebih dari 300 ribu orang.

Resolusi terakhir Dewan Keamanan mengenai Suriah mengesahkan peta jalan internasional bagi peralihan politik pimpinan orang Suriah guna mengakhiri konflik di negeri itu, dan menyerukan pembicaraan perdamaian Suriah dimulai pada awal Januari.

Resolusi tersebut juga menyerukan gencatan senjata di seluruh Suriah diberlakukan segera setelah wakil Pemerintah Suriah dan oposisi memulai langkah awal menuju peralihan politik di bawah pengawasan PBB.

Resolusi itu menyampaikan dukungannya bagi pernyataan yang disepakati selama pembicaraan sebelumnya di Jenewa dan Wina, dan menekankan kalau rakyat Suriah akan memutuskan masa depan Suriah.

Sementara itu, de Mistura mengharapkan kerja sama penuh dari semua pihak terkait di Suriah dalam proses ini, kata pernyataan tersebut. "Berlanjutnya perkembangan di lapangan tak boleh dibiarkan menggelincirkan proses ini."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement